Sejumlah pilot Angkatan Udara Israel mengirimkan surat kepada komandan tertinggi mereka, Tomer Bar, berisi penolakan terhadap kelanjutan perang di Jalur Gaza. Dalam surat tersebut, para pilot menyatakan bahwa perang di Gaza lebih melayani kepentingan politik daripada tujuan keamanan.

Menurut mereka, perang yang terus berlanjut tidak memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan yang telah diumumkan, justru akan menyebabkan kematian para tawanan, tentara Israel, dan warga sipil yang tidak bersalah, serta menguras kekuatan cadangan militer yang dikerahkan.

Laporan dari lembaga penyiaran Israel menyebutkan bahwa surat tersebut menimbulkan kemarahan dari Komandan Angkatan Udara Tomer Bar, meskipun isinya tidak menyerukan pembangkangan terhadap dinas militer ataupun penghentian sukarelawan dalam tubuh militer.

Menurut laporan tersebut, Bar mengancam akan menghentikan layanan militer bagi siapa pun yang menandatangani surat itu. Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Israel, Eyal Zamir, disebut turut menghadiri rapat khusus yang membahas surat tersebut.

Berdasarkan laporan media Israel pada Selasa, surat itu disusun oleh para prajurit cadangan dan veteran militer sebagai tanggapan atas keputusan militer melanjutkan perang di Gaza yang mereka nilai bermotif politik.

Selain itu, surat tersebut juga merespons perkembangan terkait reformasi yudisial yang didorong pemerintah, pemecatan Kepala Badan Keamanan Dalam Negeri (Shin Bet) Ronen Bar, serta upaya untuk memberhentikan Jaksa Agung Gali Baharav-Miara.

Kanal berita Israel Channel 12 melaporkan bahwa ratusan personel cadangan Angkatan Udara telah menandatangani surat tersebut dan berencana untuk mempublikasikannya pada Selasa pagi, sebelum sidang Mahkamah Agung yang membahas pemecatan Ronen Bar.

Namun, surat itu tidak jadi dipublikasikan. Kantor juru bicara militer Israel menyatakan bahwa pihak militer belum menerima surat tersebut.

Sumber: Al Jazeera, Media Israel

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here