Spirit of Aqsa, Jakarta – Indonesia sebagai Presiden Dewan Keamanan (DK) PBB untuk bulan Agustus memimpin pertemuan virtual membahas isu Palestina. Indonesia mendorong masyarakat internasional untuk terus menolak pencaplokan Tepi Barat serta meminta semua pihak segera memulai negosiasi.
“Kita harus pastikan bahwa rencana aneksasi Palestina oleh Israel tidak berhenti sementara, tetapi untuk selamanya,” kata Duta Besar Indonesia untuk PBB, Dian Triansyah Djani, dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, seperti dilansir Inews, Rabu (26/8).
Israel menunda pencaplokan sepertiga wilayah Tepi Barat buah dari normalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab yang diumumkan pada 14 Agustus lalu. Namun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan rencana pencaplokan masih tetap di meja dan tidak dihentikan sama sekali.
Lebih lanjut Djani menekankan apa pun bentuk dan sampai kapan pun pencaplokan merupakan tindakan ilegal.
Di pertemuan yang juga dihadiri Utusan Khusus Sekjen PBB untuk perdamaian Timur Tengah Nickolay Mladenov itu, Indonesia mengingatkan kembali konflik yang telah berlangsung berpuluh-puluh tahun berdampak sangat buruk bagi masyarakat Palestina, terutama perempuan dan anak-anak.
Hal paling penting bagi Palestina adalah solusi komprehensif yang adil dan berkelanjutan.
“Untuk itu, Indonesia mendorong dimulainya kembali proses diplomasi dan negosiasi, khususnya antar pihak-pihat terkait di kawasan,” ujar Djani.
Sementara itu Mladenov menyampaikan kekhawatirannya atas kekerasan dan pengusiran warga Palestina yang terus berlangsung di wilayah-wilayah permukiman ilegal Israel. Selain itu, meningkatnya kasus positif dan korban jiwa akibat Covid-19 di Palestina juga membutuhkan perhatian dan bantuan masyarakat Internasional.
Mayoritas negara anggota DK PBB menegaskan kembali dukungan mereka atas penyelesaian konflik Israel-Palestina, berdasarkan hukum internasional dan solusi dua negara serta parameter internasional yang sejalan dengan berbagai resolusi DK PBB, sebagai solusi damai dan adil bagi penyelesaian konflik Israel dan Palestina.