– Puluhan pemukim Israel menyerbu kawasan Masjid Al-Aqsa di Al-Quds pada Rabu (9/4) pagi waktu setempat dengan pengawalan ketat dari pasukan Israel.
Menurut keterangan saksi mata, para pemukim memasuki Al-Aqsa secara berkelompok melalui Gerbang Al-Magharibah. Mereka melakukan tur provokatif di halaman masjid dan melaksanakan ritual keagamaan Yahudi (Talmud) di dalam kompleks suci tersebut.
Sementara itu, polisi Israel memperketat pengamanan di pintu-pintu masuk Kota Tua dan sekitar Masjid Al-Aqsa.
Aksi penyerbuan ini terjadi di tengah meningkatnya seruan dari kelompok-kelompok Islam dan nasional Palestina untuk melakukan mobilisasi dan menjaga kehadiran di Al-Aqsa, guna menghadapi eskalasi provokasi dari kelompok ekstremis Yahudi selama perayaan Paskah Yahudi yang berlangsung dari 12 hingga 20 April.
Kelompok-kelompok pemukim Israel bahkan menyerukan agar “persembahan korban” dibawa masuk dan disembelih di area Masjid Al-Aqsa, dengan dalih bahwa lokasi tersebut adalah situs “Kuil Sulaiman” yang diklaim secara sepihak.
Pada Selasa (8/4), Pemerintah Kota Yerusalem menyebut seruan kelompok ekstremis untuk melakukan penyembelihan hewan kurban di dalam Al-Aqsa sebagai bentuk eskalasi berbahaya dan bagian dari upaya sistematis untuk menargetkan situs-situs suci umat Islam dan Kristen, terutama Masjid Al-Aqsa.
Sejak dimulainya agresi genosida Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, otoritas pendudukan memberlakukan pembatasan ketat terhadap akses warga Palestina dari Tepi Barat menuju Yerusalem Timur.
Warga Palestina menganggap kebijakan ini sebagai bagian dari proyek Israel untuk mengubah identitas Al-Quds Timur, termasuk Al-Aqsa, dan menghapus ciri khas Arab dan Islam dari kota tersebut.
Sumber: Al Jazeera