Spirit of Aqsa- Ragha Awaida (45), seorang warga Palestina yang kini kehilangan kedua kaki, setiap hari mengunjungi puing-puing rumahnya di Khan Younis, Gaza Selatan.
Rumah itu hancur dalam serangan udara Israel pada 14 Agustus lalu, yang menyebabkan 18 orang syahid, termasuk keempat anaknya. Selain kehilangan kaki, Awaida juga kehilangan satu matanya serta menderita luka bakar di punggung dan bagian tubuh lainnya.
Duduk di kursi roda, Awaida ditemani oleh sekelompok pemuda yang membantunya bergerak dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia memandang reruntuhan rumahnya dengan penuh kesedihan, seolah mencari tawa dan kenangan anak-anaknya yang masih hidup dalam ingatannya.
Serangan tersebut membuat anak-anak Awaida syahid, yaitu Shaimaa (23) yang sedang hamil enam bulan, Louay (22) yang bersiap melangsungkan pertunangan, Asma (16), dan Mohammad (15).
Awaida berharap bisa mendapatkan kursi roda listrik untuk membantunya bergerak lebih mudah, serta menjalani pengobatan agar matanya yang terluka dan tubuhnya yang terbakar bisa pulih. Ia berharap dapat kembali menjalani sebagian hidupnya yang telah hancur akibat perang.
Koordinator senior PBB untuk kemanusiaan dan rekonstruksi di Gaza, Sigrid Kaag, pada 17 September lalu mengatakan bahwa lebih dari 22.000 orang di Gaza mengalami cedera yang mengubah hidup mereka. Dari jumlah tersebut, sekitar 13.000 hingga 17.000 mengalami cedera serius pada anggota tubuh.
Sumber: Al Jazeera, Anadolu