Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Palestina, ‘Ahed Faiq Bseiso, mengungkapkan, perang genosida Israel di Gaza telah menghancurkan 352 ribu unit hunian dan 90% infrastruktur sipil di wilayah itu.

Dalam pernyataannya kepada Radio Suara Palestina, Bseiso menjelaskan, sekitar 200 ribu unit rumah hancur total, sementara 60 ribu unit lainnya mengalami kerusakan parsial. Kerusakan infrastruktur sipil, menurut perkiraan PBB, menelan biaya hingga 70 miliar dolar AS.

Ia menegaskan, proses rekonstruksi menghadapi tantangan besar akibat kehancuran masif, termasuk larangan Israel memasukkan material konstruksi dan alat berat untuk membersihkan sekitar 60 juta ton reruntuhan. Selain itu, kontrol Israel atas material “dual-use” juga menghambat masuknya kebutuhan dasar penampungan, termasuk tenda pengungsian.

Bseiso menambahkan, 90–95% peralatan berat di Gaza telah hancur akibat serangan Israel, sehingga membersihkan reruntuhan menjadi sangat sulit. Pemerintah Palestina menetapkan 264 lokasi untuk pusat pengungsian dan 10 lokasi pengumpulan reruntuhan sebagai bagian dari rencana pemulihan awal Gaza.

Israel juga mengingkari komitmennya dalam kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 10 Oktober lalu, termasuk kewajiban memasukkan ratusan alat berat untuk membantu pembersihan reruntuhan. Gencatan senjata tersebut menghentikan gelombang genosida yang menewaskan lebih dari 70 ribu warga Palestina dan melukai lebih dari 171 ribu lainnya.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here