Spirit of Aqsa- Hamas menegaskan, tindakan dua menteri ekstremis Israel, Ben-Gvir dan Goldknopf, ke halaman Masjid Al-Aqsa merupakan agresi yang berkelanjutan terhadap rakyat Palestina, tanah, dan tempat suci mereka. Hamas menegaskan, penyerbuan ini adalah provokasi terhadap perasaan umat Muslim di seluruh dunia, dengan mencemari kiblat pertama dan masjid ketiga yang paling suci dalam Islam.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menambahkan bahwa upaya berulang oleh para pemukim untuk menyerbu Al-Aqsa bertepatan dengan hari-hari raya Yahudi, melaksanakan ritual Talmud, dan mengibarkan bendera Israel di dalam masjid tidak akan berhasil mengubah identitas Islam.
Tindakan Israel yang dipimpin oleh ekstremis Zionis, termasuk pembantaian dan perang genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza, pembunuhan dan teror di Tepi Barat, serta pelanggaran sistematis di Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa, hanya akan memperburuk situasi di kawasan tersebut dan mengancam keamanan dan stabilitas regional maupun internasional.
Mereka menyerukan kepada komunitas internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengambil tindakan tegas guna menghentikan dan menghukum Israel atas kejahatan-kejahatan ini.
Hamas juga meminta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab untuk segera bertindak menghentikan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di Masjid Al-Aqsa dan mengambil langkah-langkah mendesak yang memaksa Israel menghentikan upaya Yahudisasi terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem dan seluruh Palestina yang diduduki.
Hamas menegaskan bahwa rakyat Palestina, para pejuang, dan kaum muda yang berani tidak akan membiarkan rencana-rencana jahat Israel terhadap Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa terwujud, dan bahwa perjuangan melawan tindakan fasis dan kejahatan Israel akan terus berlanjut hingga tanah Palestina dibebaskan dan negara merdeka Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya berdiri.