Spirit of Aqsa- Kelompok ekstremis Yahudi bersiap menyerbu Masjid Al-Aqsa pada Selasa (23/7) bertepatan dengan peringatan Talmud “Puasa 17 Tammuz,” yang menandai awal musim ketegangan dan bahaya di Masjid Al-Aqsa.
Pakar urusan Al-Quds, Dr. Abdullah Ma’aruf, mengatakan, hari ini merupakan “tanggal berbahaya yang dianggap sebagai awal salah satu musim paling berbahaya dalam kalender Yahudi, yaitu hari puasa 17 Tammuz.”
Dia menjelaskan bahwa hari ini adalah persiapan untuk peringatan kehancuran kuil yang akan jatuh dua puluh hari kemudian.
Menurut Dr. Ma’aruf, “17 Tammuz” adalah hari yang sangat penting dalam sejarah Yahudi, yang dianggap sebagai penanda beberapa peristiwa yang diyakini oleh para pemukim, seperti: Musa melemparkan tablet Taurat, penghentian pengorbanan di kuil akibat pengepungan Yerusalem, dan pembakaran gulungan Taurat pada masa Antiochus IV.
Dia menjelaskan bahwa peristiwa terpenting yang diperingati dengan puasa ini adalah (kehancuran tembok Yerusalem) pada zaman Romawi sebelum penghancuran kuil kedua dua puluh hari kemudian menurut keyakinan mereka.
Dr. Ma’aruf menekankan bahwa besok, kelompok ekstremis kuil berencana melakukan penyerbuan besar-besaran yang bersifat religius dengan melaksanakan ritual berkabung, diiringi dengan doa dan upacara bersama di dalam Masjid Al-Aqsa.
Dia juga menyebutkan bahwa dengan hari ini, kelompok ekstremis kuil mulai mempersiapkan “kehancuran kuil” dengan mengadakan pertemuan, konferensi, dan ceramah promosi untuk menarik sebanyak mungkin penyerbu. Persiapan ini berlangsung selama dua puluh hari.
Dr. Ma’aruf memastikan bahwa mulai Selasa besok, akan dimulai musim penyerbuan baru yang berbahaya dan terus menerus terhadap Al-Aqsa di tengah keberingasan kelompok ekstremis kuil dan institusi pendudukan.