Spirit of Aqsa- Unlimited Quran Mirachale menampilkan teatrikal mengenai situasi terkini di Jalur Gaza, Palestina. Teatrikal yang diperankan mahasiswa STIQ Ar-Rahman itu berhasil memantik emosi Syaikh Ahed Abul Atha, Ulama Palestina Diaspora Asia Tenggara.

Keluarga Syaikh Ahed masih berada di Jalur Gaza, dan menghadapi secara langsung genosida yang dilancarkan teroris Israel. Selama 10 bulan, ia terpisah dengan keluarga hingga batas waktu yang belum diketahui.

“Teaterikal yang ditampilkan di Event Unlimited Quran Mirachale dari AQL ini sangat menyentuh. Kami merasakan ketulusan pesannya, teaterikal ini berhasil menyampaikan apa yang sedang terjadi di Gaza saat ini,” kata Syaikh Ahed dalam acara Unlimited Qur’an Miracles di Plenary Hall, Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Ahad (7/7/2024).

Teatrikal itu mengangkat kondisi warga Gaza. Mulanya, para pemain memerankan aktivitas warga Gaza sedang berada di halaqah Qur’an. Ada yang menari untuk menggambarkan suasana Gaza yang riang bahagia sebelum genosida terjadi.

Tak lama berselang, pesawat tempur Israel menyerang. Gaza dibombardir. Halaqah Qur’an yang mulanya berjalan damai berubah jadi tangis. Korban luka berjatuhan. Petugas medis memberikan pertolongan pertama. Terdapat pula jurnalis mengabadikan momen itu untuk mengabarkan ke publik global.

Tak hanya penderitaan, dialog teatrikal juga memperlihatkan ketegaran warga Gaza. Terlihat seorang  ayah menggendong anaknya yang sudah syahid, sembari mengucapkan ucapan yang sering diucapkan warga Gaza “Laa Hawla walaa Quwwata Illa billah”.

Dalam keadaan evakuasi korban, gerombolan tentara Israel datang membantai warga sipil dan korban luka di sana. Mereka ditembaki. Hingga bangkit seorang wanita memberikan perlawanan dan menegaskan ketabahan warga Gaza, “ini Tanah Kami”. Mereka tak akan meninggalkan Tanah Palestina, meski sejengkal, sampai kemerdekaan diraih dan Masjid Al-Aqsa terbebas dari Yahudisasi.

Wanita itu ditembak. Ia tersungkur dan syahid. Kesewenangan tentara Israel ditampilkan secara jelas. Hingga, datang para pejuang mengusir gerombolan tentara Israel tersebut. Para pejuang datang dengan kekuatan militer. Gerombolan tantara Israel tewas, dan ada pula yang ditangkap. Mirip saat operasi Taufan Al-Aqsa diluncurkan pada 7 Oktober 2023. Sebuah lanskap perlawanan yang menggambarkan keteguhan, keberanian, perjuangan, dan harapan.

“Sepanjang teaterikal saya tak bisa menahan diri untuk tidak menitikkan air mata mengingat kembali perjuangan kami di Gaza. Kami ucapkan terimakasih atas acara persembahan ini,” ujar Syaikh Ahed.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here