Spirit of Aqsa- Khatib Masjid Al-Aqsa, Syekh Ikrima Sabri, menyatakan, Israel berupaya keras untuk membagi Masjid Al-Aqsa secara waktu dan tempat. Usaha ini dilakukan dengan meningkatkan frekuensi serbuan pemukim ilegal Yahudi ke halaman masjid dan melarang jamaah Palestina untuk masuk ke dalamnya pada waktu yang sama.

Sheikh Sabri, yang baru-baru ini dilarang oleh pemerintah Israel untuk masuk ke Masjid Al-Aqsa, mengatakan, lebih dari 2.000 pemukim, termasuk menteri ekstremis Itamar Ben-Gvir dan Goldknopf, yang memimpin serbuan ini di bawah perlindungan pasukan Israel, merupakan pelanggaran terhadap kesucian masjid dan melewati batas yang tidak dapat diterima.

Dalam pernyataan persnya, Syekh Sabri menegaskan bahwa pendudukan Israel dan pemukim Yahudi memanfaatkan “hari raya Yahudi” untuk menciptakan realitas baru di Masjid Al-Aqsa. Dia menjelaskan, Israel berusaha membagi masjid secara waktu dan tempat dengan melarang masuknya jamaah Palestina bersamaan dengan memfasilitasi serbuan pemukim ke dalam masjid.

Sheikh Sabri juga menyoroti bahwa Israel memanfaatkan perang pemusnahan di Jalur Gaza untuk memenangkan pertempuran di Masjid Al-Aqsa bagi kelompok ekstremis yang menginginkan pembangunan kembali Kuil Sulaiman di lokasi tersebut.

Meskipun demikian, Sheikh Sabri menegaskan bahwa serbuan pemukim dan pelanggaran oleh Israel tidak akan mengubah status quo di Masjid Al-Aqsa. Warga Yerusalem akan terus membela masjid tersebut dan mempertahankan hak sejarah dan agama mereka di dalamnya.

Selasa (13/8/2024), sebanyak 2.250 pemukim Israel, dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir, menyerbu Masjid Al-Aqsa dengan perlindungan ketat dari polisi khusus Israel, untuk memperingati apa yang mereka sebut sebagai “Hari Kehancuran Kuil.”

Serbuan ini terjadi atas undangan kelompok pemukim yang telah bekerja selama berminggu-minggu untuk mengumpulkan pemukim guna melakukan serbuan massal ke halaman masjid sebagai bagian dari peringatan “Kehancuran Kuil.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here