Akses bantuan kemanusiaan akan dibuka ke Jalur Gaza. Selain itu, warga Palestina diizinkan kembali ke Gaza melalui Perbatasan Rafah. Informasi ini disampaikan Radio Militer Israel (Army Radio) dalam laporan terbarunya.

Menurut laporan itu, sebanyak 600 truk bantuan per hari akan masuk ke Gaza, membawa pangan, obat-obatan, perlengkapan darurat, bahan bakar, hingga gas untuk memasak. Distribusi bantuan akan dilakukan melalui PBB, organisasi internasional terakreditasi, serta pihak swasta, dan jalur distribusi akan bergerak dari Gaza selatan menuju utara melalui Jalan Salahuddin dan Al-Rashid.

Tidak hanya itu, warga Gaza yang sebelumnya keluar akibat perang akan diizinkan pulang lewat Perbatasan Rafah, sementara yang ingin keluar ke Mesir juga diperbolehkan dengan mekanisme yang sama seperti perjanjian Januari 2025. Namun, semua pergerakan keluar-masuk akan tetap memerlukan persetujuan Israel dan berada di bawah pengawasan misi Uni Eropa (EU).

Laporan tersebut menyebutkan bahwa tidak ada batasan jumlah warga Gaza yang ingin keluar ke Mesir, tetapi kepulangan mereka ke Gaza baru akan dimulai setelah mekanisme koordinasi dengan pihak Mesir disepakati.

Jika benar terealisasi, kebijakan ini menjadi perkembangan signifikan, mengingat warga Gaza yang keluar melalui Mesir selama perang belum pernah diizinkan kembali sejak 7 Oktober 2023. Namun hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari otoritas Palestina ataupun Mesir terkait implementasi teknis kebijakan tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here