Spirit of Aqsa- Dua pejuang Palestina melakukan serangan aksi heroik bersenjata di pusat kota Jaffa. Aksi itu menewaskan dan melukai 23 orang, menurut laporan media Israel.
Informasi awal mengenai jumlah pemukim Israel yang jadi sasaran bervariasi. Surat kabar Israel Hayom melaporkan delapan orang tewas dalam serangan di Jaffa, sementara beberapa sumber Israel menyebutkan ada 6 korban dalam kondisi kritis. Namun, otoritas Israel kemudian merevisi jumlah itu menjadi 7 tewas dan 16 lainnya luka-luka.
Kanal TV 12 Israel melaporkan 10 korban terluka, 6 di antaranya dalam kondisi kritis. Sementara itu, Radio Militer Israel menyatakan bahwa ada 4 korban dalam kondisi kritis.
Radio Militer Israel juga mengungkap bahwa kedua pejuang Palestina di Jaffa menyusup ke Israel, menikam seorang tentara, merebut senjatanya, dan menggunakan senjata tersebut dalam aksi heroik.
Mengenai identitas pelaku, kanal TV 13 Israel melaporkan bahwa keduanya berasal dari kota Hebron di Tepi Barat. Beberapa media Palestina menyebut bahwa pelaku adalah anggota Hamas, meski belum ada pernyataan resmi mengenai hal ini.
Hamas memuji serangan “heroik” di Jaffa yang mereka sebut sebagai “respon alami terhadap pembantaian dan agresi Zionis di Gaza, Tepi Barat, Yerusalem, dan Lebanon.”
Sebagai reaksi awal dari pihak Israel, kanal TV 12 mengutip pernyataan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich yang mengatakan, “Saya akan meminta dalam rapat kabinet malam ini agar keluarga pelaku serangan di Jaffa dipindahkan ke Gaza, tanpa perlu persetujuan dari Mahkamah Agung atau organisasi hak asasi manusia B’Tselem.”
Serangan ini menjadi salah satu yang terbesar di Tel Aviv sejak Intifada kedua tahun 2000.
Beberapa laporan media menyebutkan bahwa pelaku menggunakan senjata otomatis dalam serangan ini.
Di media sosial Israel, beberapa pihak menyatakan bahwa “Hamas mengulangi serangan 7 Oktober, kali ini di Tel Aviv.”
Sehari sebelumnya, situs *Walla* melaporkan bahwa militer Israel meningkatkan kesiagaan setelah mendapat peringatan tentang kemungkinan serangan bom bunuh diri menjelang hari raya, di tengah tekanan yang meningkat di Tepi Barat. Militer juga telah menangkap sejumlah warga Palestina di berbagai kota dan desa di Tepi Barat.
Situs tersebut juga menyebut bahwa militer Israel akan menambah jumlah pasukan di titik-titik konflik dan jalur utama di sekitar pemukiman.