PBB mengungkapkan, satu dari tiga warga Palestina di Gaza belum makan selama beberapa hari. Tom Fletcher, Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, dalam pernyataannya hari Senin (28/7), menggambarkan kondisi Gaza sebagai bencana kemanusiaan yang terjadi di depan mata dunia.

“Gaza sedang sekarat, dan dunia melihatnya,” ujarnya. Fletcher menyerukan distribusi bantuan secara cepat dan penghentian kekerasan secara permanen. Ia menegaskan bahwa warga yang mencoba mendapatkan bantuan sering kali ditembaki, sementara anak-anak terus menderita kelaparan akut. “Tidak seharusnya bantuan dihalangi atau ditunda, dan apalagi dijadikan sasaran tembak,” tambahnya.

Israel sebelumnya menyatakan telah mengambil langkah untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan, namun Fletcher menekankan bahwa dibutuhkan skala bantuan yang jauh lebih besar untuk mencegah kelaparan massal dan krisis kesehatan yang telah mencapai tingkat bencana.

Kelaparan yang Diorkestrasi

Pada Ahad lalu, militer Israel mengumumkan apa yang mereka sebut sebagai “jeda taktis terbatas” dalam operasi militer di beberapa wilayah Gaza guna memungkinkan masuknya bantuan. Namun realitas di lapangan menunjukkan sebaliknya: lebih dari 2,2 juta penduduk Gaza masih hidup dalam kepungan kelaparan dan ketakutan.

UNRWA (lembaga PBB yang menangani pengungsi Palestina) mengkritik keras langkah Israel yang menjatuhkan bantuan dari udara. Menurut Julliette Touma, juru bicara UNRWA, bantuan semacam itu “tidak akan menghentikan kelaparan yang sudah terlalu dalam.”

Sejak 7 Oktober 2023, Gaza hidup dalam dua penjajahan sekaligus: satu berupa bombardir tanpa henti, dan satu lagi dalam bentuk senyap, kelaparan yang disengaja. Israel menutup semua gerbang bantuan sejak 2 Maret 2025, menghentikan distribusi makanan dan obat-obatan yang vital.

Hasilnya tragis, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 147 warga meninggal akibat kelaparan dan malnutrisi, termasuk 88 anak-anak, sejak awal agresi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here