– Serangan udara Israel kembali menumpahkan darah warga sipil Palestina. Sedikitnya 14 orang syahid dalam serangan yang menghantam wilayah dekat pusat distribusi bantuan milik perusahaan Amerika di barat Rafah, selatan Jalur Gaza. Demikian dilaporkan sumber medis di Rumah Sakit Nasser.
Di waktu yang hampir bersamaan, Rumah Sakit Al-Awda di Nuseirat mencatat lebih dari 30 warga mengalami luka-luka setelah drone Israel menembakkan peluru dan bom ke arah kerumunan penduduk yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan di titik distribusi yang sama.
Lembaga “Kemanusiaan” AS Picu Genosida
Dalam pernyataan resmi, Kantor Media Pemerintah Gaza mengecam keras lembaga asal Amerika tersebut. Dalam waktu dua minggu saja sejak beroperasi, lembaga itu disebut telah menyebabkan lebih dari 130 warga sipil syahid akibat tembakan langsung saat mereka mencoba mengakses bantuan makanan. Hampir seribu orang lainnya luka-luka.
Lebih tragis lagi, sembilan warga Palestina masih dinyatakan hilang setelah dijebak masuk ke area-area yang sepenuhnya dikendalikan oleh militer pendudukan Israel.
Pihak Gaza menyebut lembaga ini tidak lain adalah alat militer Israel berkedok kemanusiaan. Mereka menuding organisasi itu menyebarkan narasi bohong yang menuduh perlawanan menghalangi distribusi bantuan.
“Tak ada lembaga yang layak disebut ‘kemanusiaan’ jika bekerja atas dasar strategi militer dan mengorbankan warga sipil,” tegas pernyataan tersebut.
Peringatan PBB: Operasi Kemanusiaan Bisa Lumpuh
Kondisi semakin memburuk. Farhan Haq, Wakil Juru Bicara Sekjen PBB, memperingatkan bahwa operasi bantuan kemanusiaan PBB di Gaza terancam terhenti total jika Israel terus menolak akses agensi internasional ke stok bahan bakar.
Haq mengungkap bahwa sekitar 260.000 liter bahan bakar telah dijarah dari wilayah utara Gaza selama akhir pekan lalu, memperparah krisis logistik dan medis yang sedang berlangsung.
Rentetan Serangan Israel: Warga Sipil, Medis, hingga Wartawan Jadi Target
Serangan brutal terus menyasar berbagai titik di Gaza:7 warga Palestina syahid saat drone Israel membombardir tenda pengungsi di Al-Mawasi, barat Khan Younis.3 tenaga medis dan seorang jurnalis syahid akibat tembakan artileri Israel ke sebuah apartemen di Hayy at-Tuffah, timur Kota Gaza.
Artileri Israel juga menghantam lokasi evakuasi di rumah yang baru saja digempur sebelumnya, menewaskan relawan medis dan jurnalis yang sedang bertugas.
2 warga lainnya gugur dalam serangan drone di dekat sebuah toko roti di Hayy Sheikh Radwan, barat Kota Gaza.Seluruh korban dievakuasi ke RS Al-Shifa yang kini menghadapi tekanan luar biasa — persediaan obat dan bahan bakar hampir habis, sementara jumlah korban terus bertambah.
Ambulans Jadi Sasaran, Medis Dibantai di Tengah Jalan
Di Khan Younis, serangan udara Israel menghantam kawasan sekitar Kompleks Medis Nasser, merusak fasilitas kesehatan, tenda pengungsi, dan posko-posko evakuasi di sekitarnya.
Tiga tenaga medis gugur saat sedang mengevakuasi korban dari Hayy at-Tuffah. Rekaman yang diperoleh Al Jazeera memperlihatkan ketiganya masih sempat menyelesaikan misi penyelamatan di Hayy Ridwan. Namun hanya dalam hitungan menit, mobil mereka dihantam rudal Israel saat menuju Jalan Yafa, lokasi serangan berikutnya.
61 Syahid Sejak Subuh
Data sementara dari rumah-rumah sakit di Gaza mencatat sedikitnya 61 warga Palestina telah syahid sejak Senin dini hari, akibat rentetan serangan brutal yang terus mengguncang seluruh penjuru wilayah Gaza.