PALESTINA- Observatorium Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania mengungkapkan, terdapat 12 korban syahid akibat penyaluran bantuan kemanusiaan lewat udara. Satu orang syahid dan satu terluka pada hari yang sama akibat memburu bantuan yang dijatuhkan dari pesawat.
Lembaga tersebut sudah berulang kali mengingatkan tentang jatuhnya korban akibat jatuhnya bantuan dari pesawat atau ketika truk bantuan masuk tanpa jaminan ke Gaza utara. Hal ini memerlukan intervensi segera dari komunitas internasional.
Observatorium menyerukan perlu mekanisme yang tepat untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza Utara. Bantuan harus dipastikan sampai ke tangan korban dengan cara yang bermartabat, tanpa harus menelan korban jiwa.
12 warga Palestina syahid pada Senin (25/3/2024) setelah mereka terjerat tali parasut dan paket bantuan yang dijatuhkan pesawat yang jatuh ke laut lepas Jalur Gaza bagian utara.
Selain itu, tercatat satu warga Palestina syahid dan setidaknya satu lainnya terluka dalam insiden terdorong ketika berusaha mendapatkan paket bantuan yang dijatuhkan oleh pesawat pada hari yang sama.
Sebelumnya, sudah ada laporan mengenai minimal 10 orang syahid dalam insiden terpisah karena bantuan lewat udara. Hal ini juga menyebabkan kerusakan pada panel surya di Rumah Sakit Al-Mu’ayyad di Kota Gaza.
Selain itu, banyak pula kasus korban luka akibat berdesakan saat berusaha mendapatkan bantuan lewat udara. Hal itu dikarenakan bencana kelaparan yang melanda Jalur Gaza utara.
Observatorium juga mengingatkan bahwa Tentara Israel terus menembaki orang-orang yang menunggu bantuan dan menargetkan mereka yang bertugas melindungi bantuan tersebut dari komite-komite rakyat atau anggota polisi, yang telah mengakibatkan setidaknya 563 kematian dan ratusan cedera.
Observatorium menegaskan pentingnya peningkatan dan diversifikasi sarana pengiriman bantuan ke Gaza, khususnya di Provinsi Gaza dan utara, dengan kebutuhan untuk menyediakan mekanisme perlindungan yang melindungi dan menjaga martabat penduduknya.