SUDAH menjadi sunnatullah bahwa perubahan setiap sesuatu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Setiap perubahan membutuhkan usaha maksimal dan kontinu serta membutuhkan perubahan metode dan merapikan kembali lembaran kehidupan dengan seimbang. Dengan demikian, akan didapati realisasi apa yang menjadi cita-cita serta perubahan yang didambakan.

Dr. Raghib As-Sirjani dalam bukunya “Palestina: Kewajiban yang Terlupakan” memaparkan 10 kewajiban seluruh elemen umat dalam upaya membebaskan Baitul Maqdis dari cengkraman penjajah Israel, dan kemerdekaan Palestina secara umum. Buku itu tidak memaparkan langkah dan peran nyata yang bisa dilakukan setiap orang agar secara cepat mampu memberikan sumbangsih terhadap permasalahan Palestina. Tetapi pokok permasalahannya adalah ada sebuah rencana jangka panjang yang harus diterapkan oleh seluruh umat Islam. Jika rencana jangka panjang itu disikapi dengan kesabaran dan keseriusan maka akan membuahkan kesuksesan.

Hal tersebut merupakan unsur terpenting dalam memerdekakan Palestina. Semua unsur kedudukannya adalah penting, tetapi kokohnya sebuah bangunan didasari kekokohan fondasi. Merancang sebuah fondasi yang kokoh membutuhkan waktu banyak dan upaya yang optimal. Fondasi yang merupakan sebuah ambisi untuk dibangun bukan hanya kewajiban yang bisa diperankan oleh seorang dari umat Islam, tetapi merupakan buah kewajiban bagi seluruh elemen umat Islam.

Dr. Raghib lalu menguraikan 10 kewajiban seluruh elemen umat dalam upaya pembebasan Baitul Maqdis dan kemerdekaan Palestina secara umum. 10 kewajiban itu yakni;

  • Kembali total kepada Allah SWT

Allah SWT menjadikan permasalahan Palestina sebagai standar penguji yang sangat akurat bagi keimanan diri setiap elemen umat. Palestina akan tetap jatuh ke dalam lubang penjajahan ketika umat Islam jauh dari agamahnya dan kehilangan identitas mereka serta tida mengikuti hukum Allah.

Palestina akan kembali ke tangan kaum muslimin selama kaum muslimin kembali secara total memegang teguh agama mereka, menjalankan hukum Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW.

  • Memahami Permasalahan seutuhnya

Fakta mengherankan dalam kasus Palestina adalah mayoritas orang-orang yang aktif berperan di dalamnya bahkan berkorban tapi sama sekali tida memahami permasalahan Palestina secara utuh dan sempurna. Tida diragukan lagi bahwa langkah pertama dalam menghadapi segala sesuatu adalah memahaminya secara utuh. Jika tidak memahaminya, di jalan mana akan dihentakkan? Dengan cara apa akan berbuat?

  • Proaktif Terhadap Krisis Palestina

Mengetahui hakikat permasalahan di dalam krisis Palestina tida akan bernilai apa-apa jika tidak diiringi dengan langkah-langkah konkret sebagai sumbangsih peran. Kezaliman yang menimpa rakyat Palestina dan upaya zionis Israel memperluas kekuasaan mereka di Palestina dan menghancurkan persatuan umat menjadi penegasan bahwa wajib hukumnya mengangkat setiap permasalahan Palestina di berbagai acara dengan cara cepat dan efektif.

  • Menjalin Persatuan dan Menghindari Perpecahan

Allah SWT tidak akan memberikan pertolongan dan kemenangan kepada umat Islam jika masih terkotak-kotak dalam kelompok masing-masing tanpa persatuan.

“Sesungguhnya setiap muslim adalah saudara bagi setiap muslim lainnya, dan sesungguhnya kaum muslimin adalah saudara.” Demikian pesan Rasulullah SAW dalam khutbah yang disampaikan dalam haji wada’.

  • Bersungguh-Sungguh dan Mengobarkan Ruh Jihad di Dalam Umat

Kebanyakan umat Islam mengira bahwa jika pintu jihad di Palestina dibuka lebar-lebar maka banyak orang menyambut seruan tersebut. Tetapi permasalahan yang sesungguhnya tidak sesederhana itu, karena keputusan berjihad adalah sebuah keputusan yang sangat sulit untuk diambil kecuali orang-orang dengan kualitas keimanan yang tida diragukan lagi. Maka itu, sangat penting bersungguh-sungguh dan mengobarkan ruh jihad di dalam umat.

  • Berjihad dengan Harta

Rakyat Palestina benar-benar membutuhkan bantuan materi saat ini. Mereka menderita akibat embargo ekonomi, kehilangan pekerjaan, perbatasan-perbatasan ditutup, tanah-tanah diobrak-abrik, rumah-rumah dihancurkan, mereka hidup dalam kekurangan baik – baik makanan, obat-obatan, dan pakaian.

  • Aksi Boikot

Aksi boikot terhadap ekonomi dan produk zionis Israel serta produk-produk negara yang membantu zionis merupakan perkara yang menimbulkan perdebatan hebat di antara kaum muslimin. Padahal, sesungguhnya aksi boikot adalah senjata ampuh dan memilki pengaruh kuat, sehingga ini menjadi salah salah satu kewajiban bagi seluruh elemen umat dalam menanggapi masalah Palestina.

  • Optimisme

Mengangkat semangat dan optimisme merupakan satu kewajiban besar yang harus dilakukan oleh umat,  bukan hanya dalam masalah krisis Palestina, tetapi di seluruh permasalahan umat. Sungguh sangat ironis ketika umat memiliki syariat yang sangat sempurna, umat yang memiliki sejarah besar, dan umat yang memiliki kader tangguh, tapi mengalami kemunduran hingga ke titik nadir.

  • Sikap Sabar

Sikap sabar bagi kaum muslim memiliki arti dan makna khusus serta manfaat yang tidak dapat diraih oleh umat mana pun. Kesabaran di dalam Islam adalah sebuah kemuliaan, kehormatan, dan prinsip bagi kepemimpinan dan kekuasaan.

  • Mempelajari sejarah Palestina

Sejarah merupaka  cermin setiap umat dan bangsa, karena masa lalu mereka dapat menerjemahkan masa sekarang serta memprediksikan masa depan mereka. Maka itu, mengkaji dan mempelajari sejarah merupakan sesuatu yang sangat penting dan harus disampaikan kepada generasi berikutnya dengan sebenar-benarnya. Bangsa tanpa sejarah ibarat jasad tanpa nyawa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here