Seorang pemuda Palestina gugur syahid ditembak tentara Israel di utara Tepi Barat, sementara pemukim Israel menyerbu wilayah utara Yerikho dan melakukan perusakan dalam perayaan Hari Purim. Di Gaza, empat warga Palestina syahid akibat serangan udara Israel di timur lingkungan Zaitun, meskipun gencatan senjata masih berlaku.
Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi bahwa Omar Abdul Hakim Daoud Shtayyeh (21) gugur setelah ditembak pasukan Israel di desa Salem, timur Nablus. Sebelumnya, Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan seorang pemuda dalam kondisi kritis akibat tembakan di kepala saat konfrontasi dengan tentara Israel yang menyerbu desa tersebut.
Di utara Yerikho, pemukim Israel mengadakan perayaan besar di Nablus Al-Auja, melakukan tindakan provokatif terhadap warga Palestina. Di Salfit, mereka merusak puluhan hektar tanah dan menebang pohon zaitun, sementara di Tulkarm, tentara Israel menangkap tiga pemuda setelah menggerebek rumah mereka.
Selama Februari, pasukan Israel melakukan 1.475 serangan dan pemukim melakukan 230 serangan di Tepi Barat, dengan Nablus, Hebron, dan Ramallah menjadi daerah paling terdampak.
Di Desa Duma, selatan Nablus, pemukim Israel membakar tiga rumah dan dua kendaraan di Khirbet Al-Marajim. Warga yang mencoba memadamkan api dihadang tentara Israel dengan tembakan dan gas air mata. Desa ini telah mengalami peningkatan serangan selama lebih dari sebulan, terutama sejak awal Ramadan.
Di Gaza, drone Israel menyerang sekelompok warga yang sedang mengumpulkan kayu bakar di timur Zaitun, menyebabkan empat orang gugur. Serangan artileri juga menghantam wilayah Rafah, melukai tiga warga Palestina.
Israel terus melanggar perjanjian gencatan senjata dengan menolak memasuki tahap kedua perjanjian setelah tahap pertama berakhir pada awal Maret. Dengan dukungan AS, sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan pembantaian massal di Gaza, menewaskan lebih dari 160 ribu warga Palestina, termasuk ribuan anak-anak dan perempuan, serta menyebabkan lebih dari 14 ribu orang hilang.