Spirit of Aqsa, Palestina– Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan, militer Israel terus menghalangi pengiriman pasokan medis ke Rumah Sakit Nasser, yang merupakan rumah sakit terbesar yang masih beroperasi di Jalur Gaza.
Organisasi tersebut menyatakan, “Rumah sakit ini tidak akan bisa melanjutkan operasinya jika pasokan tidak dapat mencapainya.”
Jurubicara WHO, Christian Lindmeier, dalam konferensi pers di Jenewa, menyatakan, “situasi di sekitar rumah sakit Nasser semakin buruk dengan adanya tembakan dan pertempuran di sekitarnya, sulitnya orang mencapainya atau meninggalkannya.”
Dia juga menyoroti bahwa “pengiriman bahan makanan yang ditujukan untuk rumah sakit mengalami kemacetan parah pada Selasa karena kerumunan orang kelaparan akibat keterlambatan pasokan di dekat titik pemeriksaan Israel dan tidak pernah sampai di rumah sakit.”
Lindmeier menjelaskan, “izin untuk mengirimkan pengiriman bahan bakar lainnya dari Organisasi Kesehatan Dunia ke Rumah Sakit Nasser tidak diberikan pada Senin meskipun pengiriman medis telah tiba.”
Dia menyoroti, “kasus penolakan dan keterlambatan adalah bagian dari pola yang menghambat akses pasokan kemanusiaan ke rumah sakit dan dapat membuatnya tidak mampu beroperasi.”
Lindmeier menggambarkan Rumah Sakit Nasser sebagai “simbol penting” dan menyatakan bahwa “terkadang operasi dilakukan di lapangan di dalamnya,” selain rumah sakit ini juga menampung ribuan pengungsi serta dokter dan pasien.
PBB menyatakan bahwa Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis beroperasi dengan kapasitas minimum sementara dikepung oleh Tentara Israel.