Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, pada Senin (27/5), mengungkap rincian dua operasi perlawanan yang dilakukan pada Sabtu lalu terhadap pasukan dan kendaraan tempur Israel di Beit Lahia, wilayah utara Jalur Gaza.

Dalam pernyataannya, Al-Qassam menyebut para pejuangnya berhasil menyerang dua tank Israel menggunakan peluru kendali anti-tank Yasin 105 di kawasan Aslan, Beit Lahia. Selain itu, mereka juga meluncurkan roket anti-personel ke arah pasukan pendudukan yang berlindung di dalam sebuah rumah di area yang sama.

Sementara itu, militer Israel mengklaim telah menggempur lebih dari 200 target di Jalur Gaza dalam 48 jam terakhir. Target tersebut, menurut mereka, termasuk para pejuang, gudang senjata, peluncur roket, dan akses ke terowongan bawah tanah.

Pasukan Zionis juga mengklaim telah menyerang sebuah bangunan militer di Gaza selatan yang disebut sebagai lokasi penyimpanan senjata milik Hamas. Selain itu, mereka mengaku menggempur kelompok pejuang yang dianggap aktif melawan pasukan pendudukan di wilayah selatan dan menghancurkan sebuah gedung yang disebut digunakan oleh anggota unit elite Hamas di utara.

Rudal-Rudal Gaza Menggema

Dalam perkembangan lain, Channel 14 Israel melaporkan bahwa tiga roket ditembakkan ke arah wilayah Kissufim dari Gaza. Dua roket jatuh di dalam wilayah Gaza, tanpa menimbulkan korban.

Militer Israel mengklaim telah berhasil mencegat satu roket lainnya sebelum mencapai kawasan pemukiman di sekitar Gaza. Menurut radio militer Israel, total delapan roket telah ditembakkan dari Gaza menuju Israel selama sepekan terakhir.

Sementara itu, surat kabar Yedioth Ahronoth mengutip pernyataan seorang pejabat militer Israel yang mengakui bahwa Hamas telah berhasil memproduksi ratusan roket tambahan, dengan puluhan di antaranya memiliki jangkauan hingga ke wilayah tengah Israel.

Agresi brutal Israel terhadap Gaza, yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat, telah menyebabkan bencana kemanusiaan besar: lebih dari 177 ribu warga Palestina gugur atau terluka, mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. Sementara itu, lebih dari 11 ribu jiwa masih dinyatakan hilang di bawah reruntuhan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here