Spirit of Aqsa, Palestina- Keluarga tawanan di Jalur Gaza menggelar aksi demonstrasi di depan kediaman Benjamin Netanyahu. Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut Netanyahu segera menerima pejuang Palestina untuk mengadakan pertukaran tahanan.
Organisasi yang mewakili keluarga tahanan Israel di Gaza mengumumkan dimulainya aksi protes terbuka di depan kediaman perdana menteri Israel di Yerusalem. Mereka menuntut pembicaraan untuk mencapai kesepakatan yang bisa membebaskan para tawanan di Jalur Gaza, yang telah menjadi target serangan Israel selama 107 hari.
Situasi memanas ketika Menteri Keuangan Israel, Betsalel Smotrich, terlibat dalam konfrontasi dengan empat keluarga tahanan di depan Kementerian Keamanan di Tel Aviv. Smotrich, yang dikenal karena pernyataan kontroversialnya, baru-baru ini mengusulkan pengusiran penduduk Gaza dan kembalinya penjajahan serta pembangunan pemukiman ilegal di wilayah tersebut.
Sejumlah demonstran menutup jalan di depan pintu masuk markas militer di Tel Aviv pada Ahad (21/1).
Sebelumnya, Brigade Al-Qassam menyampaikan pesan kepada keluarga tawanan Israel yang berada dalam kendali perlawanan di Gaza. Dalam pesan yang ditulis dalam bahasa Arab, Ibrani, dan Inggris, Al-Qassam menyatakan:
“Kepada keluarga tahanan, pilihan ada pada kalian: dalam peti mati atau hidup? Pemerintahan kalian berbohong, waktu semakin menipis.”
Al-Qassam memperingatkan keluarga tawanan terhadap waktu yang terus berjalan dan meminta mereka untuk segera bertindak menyusul kelambanan pemerintahan Netanyahu dalam upaya penyelamatan.