Spirit of Aqsa, Palestina-Pimpinan Hamas, Harun Naseruddin, menegaskan, tindakan teroria Israel yang terus-menerus dengan meruntuhkan dan menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Tepi Barat adalah upaya putus asa untuk menghentikan perlawanan yang meningkat, terutama sejak dimulainya Pertempuran Taufan Al-Aqsa.

Naseruddin menekankan, penghancuran rumah warga di Tepi Barat merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan tindakan terorisme yang menambah catatan penjajahan yang dipenuhi dengan pembunuhan dan penghancuran. Kejahatan ini tidak akan berhasil mematahkan semangat rakyat Palestina.

Dia menyatakan, kebijakan tersebut mencerminkan situasi yang memburuk yang dialami teroris Israel. Terutama setelah pamor militer dan intelijen terkuat runtuh pada 7 Oktober yang diikuti serangkaian operasi perlawanan di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan berbagai front pertempuran.

“Kelanjutan penargetan warga sipil dan penghancuran properti mereka adalah pelanggaran terhadap semua hukum internasional dan piagam hak asasi manusia, dan harus ditambahkan ke daftar tuntutan hukum yang diajukan terhadapnya di hadapan pengadilan internasional,” kata Naseruddin, dikutip Palinfo, Senin (22/1).

“Kejahatan pendudukan, seberapa pun tingginya, tidak akan berhasil mematahkan semangat rakyat atau melemahkan perlawanannya atau mempengaruhi moral dukungan populer terhadap perlawanan. Rakyat ini akan tetap berkomitmen pada kewajibannya terhadap Al-Quds, Masjid Al-Aqsa yang diberkati, dan para syuhada sampai saat kemenangan, pembebasan, dan kembalinya.”

Pada Ahad pagi (21/1), pasukan Israel meruntuhkan rumah kedua syuhada Al-Qassami, Abdul Qadir Al-Qawasmi dan Nasr Al-Qawasmi, di kota Hebron di selatan Tepi Barat.

Pada 30 Desember lalu, pasukan Israel merangsek ke rumah para syuhada, Nasrallah Al-Qawasmi, Abdul Qadir Al-Qawasmi, dan Hasan Qafisha, dan mengambil pengukuran untuk persiapan peledakan.

Ketiga syuhada tersebut syahid tertembak oleh pasukan Israel pada 16 November setelah melaksanakan serangan tembak di pos terowongan militer antara kota Al-Quds dan Bethlehem, yang menewaskan seorang tentara Israel dan melukai tujuh warga Israel dengan berbagai tingkat keparahan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here