Spirit of Aqsa- Seorang wanita Palestina gugur syahid di pos pemeriksaan Israel di Tepi Barat yang diduduki akibat tertundanya transportasi ke rumah sakit oleh tentara Israel. Sementara itu, seorang pejabat PBB memperingatkan potensi genosida yang dilakukan Israel di Tepi Barat, seperti yang terjadi di Jalur Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa Iman Eid Jeradat (45 tahun) gugur di pos pemeriksaan Beit Einun, timur laut Hebron, pada Selasa malam. Menurut pernyataan tersebut, korban meninggal dunia setelah tentara Israel menghambat upaya membawanya ke rumah sakit meskipun dia mengalami gejala serangan jantung.
Pasukan pendudukan Israel telah memperketat pengawasan militer di sebagian besar pintu masuk dan keluar wilayah Tepi Barat untuk hari ketiga berturut-turut. Rekaman di media sosial menunjukkan antrian kendaraan yang panjang, sementara siswa sekolah dan pekerja kesulitan akibat pemeriksaan ketat di pos pemeriksaan Qalandiya, Deir Balut, dan Atara di wilayah Yerusalem dan Tepi Barat.
Menurut laporan Otoritas Perlawanan Tembok dan Permukiman Palestina, jumlah pos pemeriksaan militer Israel di Tepi Barat telah mencapai 898, termasuk gerbang besi. Disebutkan pula bahwa 173 gerbang besi tersebut dipasang setelah 7 Oktober 2023, termasuk 17 di antaranya yang dipasang sejak awal tahun ini.
Peringatan dari Albanese
Sementara itu, Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di Wilayah Palestina, Francesca Albanese, memberikan komentar di platform X pada Rabu tentang operasi militer yang dilancarkan Israel di Kamp Pengungsi Jenin di Tepi Barat.
Albanese menunjukkan bahwa pasukan Israel melancarkan serangan ke Kamp Jenin setelah gencatan senjata diberlakukan di Gaza. Dia menambahkan bahwa kejahatan genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina tidak akan terbatas hanya di Gaza jika Israel tidak dipaksa untuk menghentikannya.
Pada Selasa, militer Israel, bersama dengan dinas keamanan Shin Bet dan Pasukan Penjaga Perbatasan, meluncurkan operasi militer yang disebut “Tembok Besi” di Jenin, yang mereka klaim bertujuan untuk “menggagalkan aktivitas teroris.” Operasi ini menyebabkan 10 warga Palestina gugur dan 40 lainnya terluka.
Operasi Israel ini dilakukan bersamaan dengan diberlakukannya gencatan senjata di Jalur Gaza sejak Minggu, yang dalam tahap pertamanya akan berlangsung selama 42 hari. Selama periode ini, akan ada negosiasi untuk tahap kedua dan ketiga dengan mediasi Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat.
Selain itu, seorang warga Palestina terluka akibat tembakan tentara Israel pada Selasa malam dalam bentrokan sengit yang terjadi di Kamp Pengungsi Shuafat, timur laut Yerusalem Timur yang diduduki.
Media lokal di Yerusalem menerbitkan video yang menunjukkan sejumlah besar pasukan Penjaga Perbatasan Israel memasuki kamp tersebut.
Saksi mata mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa bentrokan keras terjadi antara pemuda Palestina dan pasukan Israel di dalam kamp tersebut.
Sumber: Al Jazeera, Anadolu