Spirit of Aqsa- Pakar militer dan strategi, Kolonel Hatim Al-Falahi, menyatakan, serangan roket Brigade Al-Qassam ke pusat Tel Aviv mengirimkan pesan bahwa tentara Israel kembali gagal menahan perlawanan.
“Serangan ini menunjukkan kegagalan sistem pertahanan Iron Dome dalam menjalankan fungsinya, karena roket berhasil jatuh tanpa dicegat, serta kegagalan sistem peringatan dini,” kata Al-Falahi dalam analisisnya di Saluran Al Jazeera, Rabu (14/8/2024).
Ia menambahkan bahwa kegagalan ini terjadi meskipun tentara Israel memiliki kemampuan teknologi tinggi, termasuk satelit dan drone. “Ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana Israel bisa menahan serangan roket dari Gaza jika jumlahnya meningkat dan disertai serangan dari poros perlawanan lainnya seperti Iran dan Hizbullah,” ujarnya.
Brigade Al-Qassam menembakkan dua roket “M90” ke Tel Aviv dan sekitarnya pada hari Selasa sebagai balasan atas kekejaman Israel dan pengusiran paksa terhadap rakyat Palestina. Menurut laporan radio tentara Israel, roket-roket tersebut diluncurkan dari wilayah Bani Suheila di Khan Younis, hanya sekitar 1,5 kilometer dari posisi Brigade 98 tentara Israel.
Al-Falahi juga menambahkan bahwa peluncuran roket oleh Al-Qassam ini membantah klaim yang mengatakan bahwa stok roket jarak jauh Al-Qassam telah habis. Sebaliknya, hal ini menegaskan bahwa roket-roket tersebut masih tersedia dan digunakan sesuai dengan tujuan perlawanan dan strategi pertempuran.
Ia juga menyoroti kegagalan total tentara Israel dalam mencegah peluncuran roket ini, meskipun ada operasi darat yang telah berlangsung selama beberapa bulan. Peluncuran ini dilakukan dari wilayah yang berada di bawah kendali pasukan Israel, menurut sumber dari Brigade Al-Qassam.