Spirit of Aqsa, Palestina- Profesor Sufyan Tayeh beserta keluarganya syahid dalam sebuah pembantaian brutal yang dilakukan teroris Israel di Kamp Jabalia, Jalur Gaza, Sabtu (2/12).
Prof. Sufyan Tayeh merupakan ahli fisika yang termasuk di antara 2% peneliti terbaik dunia pada 2021 oleh Universitas Stanford, Amerika Serikat (AS). Sang fisikawan yang memegang jabatan sebagai profesor dibidang fisika teoritis dan matematika terapan, yang juga Rektor Universitas Islam Gaza.
Prof. Sufyan Tayeh juga telah menerima penghargaan Abdul Hameed Shoman untuk ilmuwan muda arab dan ditunjuk sebagai ketua UNESC dalam ilmu fisika, astrofisika dan antariksa di Palestina.
Ucapan belasungkawa pun mengalir dari para akademisi yang juga rekan Tayeh di seluruh dunia.
Alison Phipps, ilmuwan Universitas Glasgow, Skotlandia, yang juga menjabat kepala UNESCO di kampus tersebut mengungkapkan penyesalan atas terbunuhnya Tayeh.
“Saya marah dan sedih mendengar pembunuhan Dr Tayeh di Gaza, ketua UNESCO untuk Ilmu Fisika, Astrofisika, dan Luar Angkasa Palestina di Universitas Islam Gaza yang sekarang hancur, di mana dia menjadi rektornya,” kata Phipps, dikutip dari Al Jazeera, Ahad (3/12).
Tayeh termasuk di antara 2 persen ilmuwan terbaik dunia berdasarkan penilaian Universitas Stanford pada 2021. Anton Muscatelli, wakil rektor Universitas Glasgow mengatakan, sangat sedih mendengar kabar meninggalnya Tayeh. Glasgow diketahui menjalin kerja sama dengan Universitas Islam Gaza.
Sementara Nabil Iqbal, fisikawan dan profesor di Universitas Durham, Inggris, turut mengungkapkan rasa kehilangan. “Saya tidak bisa menahan lagi, dia -dan banyak orang lain- tidak bisa lagi membangun apa pun,” ujarnya.