Spirit of Aqsa, Gaza-  Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, memperingatkan dampak serius dari kehabisan air minum terhadap kehidupan sekitar 2,2 juta penduduk Gaza. Apalagi, zionis Israel masih terus melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza. Hal itu akan menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah.

“Air minum hampir habis, dan Gaza menghadapi kematian,” kata Lazzarini dalam pernyataan pers, dikutip Associated Press, Selasa (17/10).

UNRWA mencatat, Gaza biasanya memperoleh pasokan air dari berbagai sumber, termasuk pipa dari “Israel”, pabrik desalinasi air laut, dan sumur. Pasokan ini menurun ketika zionis Israel memutus aliran air ke Jalur Gaza, bersamaan dengan terputusnya pasokan bahan bakar dan listrik.

Associated Press melaporkan peringatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa kurangnya air minum di Jalur Gaza membahayakan nyawa pasien di rumah sakit dan masyarakat secara umum.

Kementerian Dalam Negeri di Gaza mengatakan, penjajah Israel tidak memompa satu liter pun air minum ke salah satu wilayah di Jalur Gaza selama sepuluh hari berturut-turut. Hal itu memaksa warga Gaza meminum air kotor. Hal itu akan menyebabkan krisis kesehatan serius yang mengancam kehidupan warga.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here