Spirit of Aqsa, Palestina- Para pakar menyeru umat Islam untuk bersiaga (ribat) di Masjid Al-Aqsa dan menghadang rencana yahudisasi penjajah Israel di masjid tersebut. Itu menyusul kemenangan partai sayap kanan ekstremis Yahudi di bawah komando Benjamin Netanyahu. Kemenangan Netanyahu dinilai membawa dampak negative terhadap Masjid Al-Aqsa.
Spesialis Al-Quds dan urusan permukiman, Hassan Khater, membenarkan bahwa ada serangan besar dan belum pernah terjadi sebelumnya di Masjid Al-Aqsha.
Khater mengatakan, penjajah Zionis Israel sedang mempercepat langkah untuk me-Yahudi-kan Masjid Al-Aqsha yang diberkati dengan segala cara, dan jika pelanggaran terhadap Al-Aqsha terus berlanjut, maka segala sesuatunya akan meledak.
Dia menjelaskan, Ben Gvir menjadi terkenal melalui serangannya ke Al-Aqsha, dan masalah ini membantunya memenangkan pemilihan baru-baru ini. Khater menyatakan bahwa para pemimpin ekstremis zionis Israel melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina untuk menuai keuntungan politik.
Khater meminta bangsa Arab dan umat Islam untuk mendukung Masjid Al-Aqsha yang diberkati, dan untuk menghadang rencana pendudukan Zionis Israel yang bertujuan untuk melakukan Yahudisasi Masjid Al-Aqsha, yang mengarah pada pembongkarannya dan pembangunan apa yang mereka sebut Kuil Ketiga.
Sementara itu, spesialis urusan Al-Quds, Ziad Abhis, mengatakan bahwa mempertahankan Masjid Al-Aqsha adalah satu-satunya garis politik kami, yang harus diikuti oleh Palestina di mana saja.
Abhis menyatakan bahwa penyerbuan pemukim pendatang Yahudi terhadap Masjid Al-Aqsha yang diberkati terus berlanjut sepanjang tahun, dan apa yang disebut hari raya adalah hari-hari di mana pendudukan Zionis Israel memaksakan ritual Talmudnya di dalam Al-Aqsha dan membangunnya di hari-hari mendatang.
Dia memperingatkan bahwa blok sayap kanan dan ekstrem kanan Zionis memutuskan pemilu untuk kepentingan mereka dengan mengorbankan blok tengah di entitas Zionis. Partai sayap kanan ekstrem menduduki 23% di Knesset. Hal ini akan menimbulkan bahaya bagi Al-Aqsha. Dia menekankan bahwa pemerintahan pendudukan Zionis Israel berikutnya akan berbahaya bagi Al-Aqsha.
Dia melanjutkan, “Para pemuda Zionis saat ini cenderung ke arah ekstremisme dan sayap kanan. Netanyahu terpaksa untuk meerangkul partai sayap kanan ekstrim untuk membentuk pemerintahan.”
Para pemukim pendatang Yahudi terus menyerbu Masjid Al-Aqsha di bawah perlindungan ketat dari pasukan pendudukan Zionis Israel, di tengah seruan untuk terus melakukan mobilisasi dan bersiaga di Masjid al-Aqsha, sebagai bagian dari kampanye Fajar Agung.
Para aktivis Al-Quds mengungkapkan adanya rencana dan langkah-langkah yahudisasi baru dan berbahaya yang diterapkan oleh pendudukan Zionis Israel Israel di kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha.