Spirit of Aqsa, London – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan normalisasi hubungan antara Uni Emirat Arab dan Israel pada Kamis (13/8).

Dalam Twitter pribadinya Trump menyatakan, “Sebuah terobosan besar hari ini telah tercapai dan merupakan perjanjian damai bersejarah antara dua sahabat, Israel dan Uni Emirat Arab.

Putra Mahkota Abu Dhabi, Mohammed bin Zayed dalam pernyataan persnya membenarkan pengumuman tersebut, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita resmi Emirates, “WAM”. Ia menyatakan, telah tercapai kesepakatan antara Israel, Amerika dan UEA agar Israel menghentikan aneksasinya di wilayah Palestina. Pernyataan ini diungkapkan Bin Yazid saat pertemuanya melalui panggilan telepon dengan Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Bin Zayed menambahkan, UEA dan Israel telah sepakat untuk meletakkan peta jalan damai menuju peluncuran kerja sama bersama, yang mengarah pada hubungan bilateral,” katanya.

Sementara itu, Menurut “Reuters” mengatakan, Kesepakatan bersejarah ini telah dicapai antara kedua belah pihak untuk menormalkan hubungannya dengan bantuan Trump. Perjanjian tersebut menuntut agar Israel menangguhkan langkah aneksasi di Tepi Barat terjajah, sebagaimana dilansir oleh sejumlah pejabat senior di Gedung Putih.

Pejabat AS, Jared Kushner sebagai penasihat senior Trump dan duta besar AS untuk Israel, David Friedman bersama utusan Timur Tengah Avi Berkowitz, terlibat dalam negosiasi kesepakatan tersebut dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O’Brien.

Surat kabar Ibrani, “Haaretz” menyebutkan, Trump, Netanyahu dan Bin Zayed mengeluarkan pernyataan bersama yang menegaskan, “Ketiga pemimpin setuju untuk melakukan normalisasi penuh. Merekana menekankan kesepakatan ini merupakan pencapaian diplomatik bersejarah yang akan memperkuat perdamaian di Timur Tengah.

Ia menambahkan,”Ini adalah bukti dari diplomasi dan visi yang berani dari ketiga pemimpin dan juga keberanian UEA dan Israel untuk memetakan jalan baru yang akan melepaskan potensi besar di Timur Tengah.”

Pernyataan tersebut menunjukkan, dua delegasi dari “Israel” dan UEA akan bertemu dalam beberapa pekan mendatang untuk menandatangani perjanjian bilateral terkait dengan investasi, pariwisata, penerbangan langsung, keamanan dan komunikasi serta masalah lainnya. Ia mencatat, kedua belah pihak diharapkan dapat bertukar duta besar segera.

Sebagai hasil dari terobosan diplomatik ini dan atas permintaan Presiden Trump dan dengan dukungan Emirates, Israel akan menangguhkan deklarasi kedaulatannya atas wilayah Tepi Barat, yang direncanakan dan diungkapkan Trump pada Januari lalu.

Dalam rincian perjanjian tersebut, sebagaimana Reuters laporkan yang mengutip pejabat AS, menyebutkan, Israel akan memberikan akses yang lebih besar bagi kaum muslimin ke Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Al-Quds dengan mengizinkan mereka terbang dari Abu Dhabi ke Tel Aviv.

Pernyataan bersama tersebut mengindikasikan bahwa UEA dan Israel akan segera mempercepat kerja sama ini, terkait perawatan dan pengembangan vaksin untuk virus corona yang sedang sedang terjadi.(palinfo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here