Spirit of Aqsa, Palestina – Selama Juli 2021, Tepi Barat dan Al-Quds yang diduduki penjajah Israel menjadi ajang kelanjutan operasi perlawanan terhadap pasukan penjajah dan warga pemukim Yahudi. Aksi heroisme pejuang Palestina itu mengakibatkan 29 warga penjajah Israel terluka.

Menurut laporan departemen media gerakan Hamas di Tepi Barat, jumlah operasi perlawanan mencapai 819 aksi dari pembakaran semak-semak di pemukiman Israel dan aksi pengacauan malam hari sebagai aksi bentuk perlawanan atas kegiatan pemukiman yahudi yang meningkat.

Menurut laporan tersebut, aksi “pengacauan malam hari” meningkat dari 26 pada bulan Juni menjadi 37 kali pada bulan Juli, terhadap pasukan pendudukan dan pemukim.

Penduduk kota Beita, selatan Nablus, terus menghadapi upaya para pemukim untuk merebut tanah Jabal Sabih yang mendirikan pos permukiman Yahudi baru di puncak bukit.

Daerah sekitar Jabal Sabih menjadi ajang aksi pengacauan malam hari yang dilakukan oleh warga Palestina di kota Beita dan berlanjut hingga larut malam.

Menurut laporan tersebut, operasi penembakan terhadap target penjajah Israel sebanyak 8 operasi, terutama di Jenin, di mana para pejuang perlawanan menghadapi serbuan harian pasukan penjajah Israel dan terlibat dalam bentrokan keras dengan mereka.

Seorang tentara wanita Israel juga terluka dalam serangan penusukan di halte bus dekat kamp “Nevo” di Lembah Yordan, dan pelaku mengambil alih senjatanya.

Bersamaan dengan memanasnya situasi, perlawanan Palestina meningkatkan pembakaran semak-semak di pemukiman yahudi yang tersebar di Tepi Barat.

Laporan tersebut mencatat 15 operasi pembakaran fasilitas, peralatan dan pos militer Israel. Sedangkan operasi pelemparan batu atau penanaman alat peledak berjumlah 2 operasi.

Operasi pelemparan batu dan bom molotov, dan konfrontasi dalam berbagai bentuk mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya dan operasi melawan serangan pemukim berjumlah 67 operasi. Untuk aksi demonstrasi rakyat dan pawai di Tepi Barat tercatat sebanyak 69 kali.

Selama medio laporan, sebanyak 7 warga sipil Palestina menjadi korban syahid dan 2140 warga lainnya lainnya terluka.

Kegubernuran Nablus, Yerusalem dan Hebron menjadi ajang pertempuran dan perlawanan terbanyak, masing-masing mencapai 246, 179 dan 104 operasi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here