Kelompok perlawanan Palestina Hamas dikabarkan mengizinkan sejumlah tawanan Israel melakukan panggilan telepon dengan keluarga mereka sebelum proses pembebasan berlangsung. Informasi ini diberitakan media Israel Yedioth Ahronoth pada Senin (13/10)).

Menurut laporan tersebut, beberapa keluarga sandera menerima panggilan langsung yang dihubungkan oleh pihak Hamas. Salah satunya adalah Einav, ibu dari tawanan Israel Matan Zangauker, yang sempat berbicara dengan putranya. Dalam percakapan itu ia berkata, “Matan, kau akan pulang. Kalian semua akan pulang. Perang telah berakhir. Kau akan kembali ke rumah.”

Langkah Hamas yang memungkinkan komunikasi antara tawanan dan keluarga mereka ini disebut media Israel sebagai kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah pertukaran tahanan antara Palestina dan Israel.

Hari ini merupakan awal dari proses pertukaran tahanan yang disepakati antara Hamas dan Israel, sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang mulai diberlakukan sejak Jumat pekan lalu.

Pada tahap pertama, Hamas telah menyerahkan 7 dari total 20 tawanan Israel yang dijadwalkan dibebaskan hari ini kepada Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dalam keadaan hidup. Setelah itu, ICRC menyerahkan mereka kepada militer Israel sebagaimana dikonfirmasi saluran televisi Israel Channel 12.

Para tawanan tersebut kemudian dipindahkan ke permukiman Re’im di sekitar Jalur Gaza, tempat keluarga mereka menunggu sebelum diterbangkan ke wilayah Israel menggunakan helikopter militer untuk menjalani pemeriksaan medis.

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Israel dijadwalkan membebaskan 250 tahanan Palestina yang divonis penjara seumur hidup, serta 1.718 warga Palestina lainnya yang ditangkap di Gaza pasca 7 Oktober 2023, berdasarkan daftar resmi yang dirilis Hamas.

Sumber: Anadolu Agency

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here