Spirit of Aqsa, Palestina- Militer teroris Israel menyebarkan selebaran di Jalur Gaza Selatan, saat serangan udara kembali berlanjut usai gencatan senjata berakhir. 

Khan Yunis, jalur Gaza Selatan jadi zona pembantaian baru. Warga sipil diusir dan diminta ke Kota Rafah. Tapi, pada saat bersamaan militer teroris Israel juga mengebom Kota Rafah yang menyebabkan sembilan syahid dan puluhan luka-luka.

Khan Yunis, jalur Gaza Selatan jadi zona pembantaian baru. Warga sipil diusir dan diminta ke Kota Rafah. Tapi, pada saat bersamaan militer teroris Israel juga mengebom Kota Rafah yang menyebabkan sembilan syahid dan puluhan luka-luka.

Selebaran itu berisi pengusiran paksa agar warga Palestina mengungsi dan meninggalkan rumah-rumah mereka di area timur Kota Khan Yunis, demikian laporan Al Arabiya.

Al Arabiya melaporkan, Jumat (1/12), selebaran yang disebarkan oleh militer teroris Israel itu juga memperingatkan bahwa Khan Younis, yang terletak di Jalur Gaza bagian selatan, sekarang merupakan ‘zona pertempuran yang berbahaya’.

Selebaran itu mengisyaratkan bahwa militer Israel sedang bersiap untuk memperluas serangannya, yang selama beberapa pekan terakhir sebagian besar berfokus di bagian utara Jalur Gaza.

Ratusan ribu orang telah meninggalkan wilayah Jalur Gaza bagian utara pada awal-awal pembantaian, dengan banyak dari mereka berlindung di Khan Younis dan kota-kota lainnya di bagian selatan daerah kantong Palestina tersebut.

Laporan Al Jazeera, yang mengutip seorang jurnalis bernama Hind Khoudary yang melaporkan dari Khan Younis, menyebut bahwa warga sipil diusir oleh militer teroris Israel untuk mengungsi ke arah selatan menuju Rafah, yang berbatasan dengan Mesir.

Namun imbauan itu membuat bingung warga karena Rafah juga menjadi target serangan terbaru Israel pada Jumat (1/12) waktu setempat. Laporan terbaru juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, menuturkan bahwa sedikitnya sembilan orang syahid akibat serangan Israel di Rafah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here