Spirit of Aqsa- Pendiri organisasi World Central Kitchen mengaku sangat terkejut dan sedih atas kematian anggoa organisasi tersebut akibat serangan udara militer Israel di Jalur Gaza. Sementara, Australia mengonfirmasi salah satu warganya gugur dalam peristiwa tersebut.
Andres meminta Israel untuk menghentikan “pembunuhan sembarangan” dan membatasi bantuan kemanusiaan, serta menghentikan penggunaan makanan sebagai senjata.
Jumlah korban gugur dalam serangan udara Israel yang menargetkan mobil World Central Kitchen di Deir al-Balah, tengah Gaza, pada Senin malam, dilaporkan oleh koresponden Al Jazeera menjadi 7 orang, termasuk 6 warga asing.
Kantor Media Gaza menyatakan, Israel membunuh tim bantuan yang terdiri dari seorang Inggris, seorang Polandia, seorang Australia, dan satu orang yang identitasnya tidak diketahui. Serangan itu juga menyebabkan sopir berpaspor Palestina syahid.
Di sisi lain, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengkonfirmasi kematian pekerja bantuan Australia, Zahraa Franco, dalam serangan udara Israel.
Albanese menyatakan bahwa dia telah menghubungi duta besar Israel untuk meminta “pertanggungjawaban penuh atas kematian tim bantuan.”
Sementara itu, Hamas mengecam keras serangan tentara pendudukan terhadap anggota organisasi Mutfak Pusat Dunia di selatan Deir al-Balah.
“Kejahatan tersebut menegaskan bahwa pendudukan masih bersikeras pada kebijakan membunuh warga sipil dan staf bantuan internasional dan organisasi kemanusiaan, sebagai bagian dari upayanya untuk menakut-nakuti para pekerja kemanusiaan itu dan mencegah mereka melanjutkan tugas kemanusiaan mereka.”
Hamas menyerukan kepada masyarakat internasional dan Dewan Keamanan untuk mengutuk tindakan ini dan mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri kejahatan pendudukan dan agresinya terhadap rakyat Palestina, sesuai dengan pernyataan tersebut.
Organisasi World Central Kitchen -berbasis di Amerika Serikat- telah mengirimkan kiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza yang diselenggarakan bersama dengan Asociación Open Arms Spanyol, dikirim melalui dua kapal yang berlayar dari Siprus pada 12 dan 30 Maret.