Ramallah — Dua pemuda Palestina gugur akibat serangan brutal pemukim Israel di dekat Ramallah, Tepi Barat. Salah satu korban diketahui merupakan warga negara Amerika Serikat.
Menurut sumber Palestina, para pemukim bersenjata menyerang desa Sinjil di utara Ramallah. Dalam serangan tersebut, Sefullah Kamil Maslat (23), yang diketahui lahir di Port Charlotte, Florida, gugur setelah dianiaya hingga tewas. Ia datang ke Tepi Barat pada Juni lalu untuk mengunjungi keluarganya di desa Al-Mazra’a Ash-Sharqiya, timur laut Ramallah.
Korban kedua, Muhammad Al-Shalabi (23), juga syahid di desa yang sama setelah ditembak pemukim Israel.
Kementerian Luar Negeri AS mengonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa mereka mengetahui laporan mengenai kematian seorang warganya di Tepi Barat, namun menolak memberikan informasi tambahan demi menghormati privasi keluarga.
Sebelumnya, beberapa warga Palestina yang juga memegang kewarganegaraan AS telah gugur akibat tembakan tentara Israel, namun hingga kini tidak pernah ada kecaman resmi atau pertanggungjawaban dari pemerintah AS atas kejahatan tersebut.
Teror Pemukim Dilindungi Tentara
Serangan brutal ini memicu perlawanan puluhan pemuda Palestina yang berusaha mempertahankan desa Sinjil. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, selain dua syuhada, sedikitnya 40 warga terluka dalam bentrokan yang terjadi di area antara Sinjil dan Al-Mazra’a Ash-Sharqiya.
Sumber setempat menyebutkan para pemukim mendapatkan perlindungan penuh dari tentara pendudukan Israel. Bahkan, tim medis dilarang mendekat untuk menyelamatkan para pemuda yang terjebak di hutan sekitar desa.
Palang Merah Palestina menyatakan banyak korban menderita luka di kepala akibat pemukulan, dan beberapa di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit. Muhammad Al-Shalabi ditemukan syahid beberapa jam setelah dinyatakan hilang, terkena tembakan di dada.
Gerakan Hamas mengecam keras serangan ini, menyebutnya sebagai bukti nyata kelanjutan kebijakan penjajahan Israel yang berupaya mengusir dan melenyapkan rakyat Palestina.
Penyerangan Meluas
Selain di Ramallah, di selatan Tepi Barat, tepatnya di desa Susiya, Hebron, dua warga Palestina mengalami luka akibat serangan pemukim. Menurut keterangan, para pemukim menyerang rumah-rumah warga dan melukai mereka saat berusaha mempertahankan wilayah.
Penyerangan pemukim Israel terhadap desa-desa Palestina semakin meningkat sejak dimulainya agresi besar-besaran ke Gaza pada 7 Oktober 2023.
Gelombang Penggerebekan Baru
Sementara itu, tentara Israel kembali melanjutkan aksi penggerebekan di beberapa wilayah Tepi Barat pada Jumat malam.
Pasukan Israel menggerebek distrik timur Kota Jenin dan menangkap seorang pemuda. Di Ramallah, mereka juga mengepung sekitar Kamp Al-Am’ari.
Penggerebekan serupa terjadi di Hebron, termasuk di kota Halhul dan As-Samu’, serta di desa Tuqu’, tenggara Betlehem.
Sejak agresi ke Gaza dimulai, aksi-aksi kekerasan di Tepi Barat telah menewaskan setidaknya 996 warga Palestina, melukai sekitar 7.000 orang, dan menyebabkan lebih dari 18.000 warga ditangkap.