Seorang anak Palestina kembali menjadi korban kebrutalan pasukan Israel. Rabu (23/4), bocah bernama Mahmoud Abu al-Hijaa, 12 tahun, syahid setelah tertembak peluru tajam di bagian paha dan perut oleh tentara Israel di dekat Jenin, Tepi Barat bagian utara.

Kementerian Kesehatan Palestina dan Bulan Sabit Merah mengonfirmasi bahwa Mahmoud mengembuskan napas terakhirnya akibat luka serius yang dideritanya dalam bentrokan yang pecah di kota kecil Yamun, barat laut Jenin.

Momen menyayat hati saat Mahmoud ditembak terekam dalam foto-foto yang dibagikan para aktivis di media sosial. Namun, militer Israel justru mengklaim bahwa anak itu hendak melempar bom rakitan ke arah tentara mereka.

Sumber Al Jazeera melaporkan bahwa bentrokan senjata pecah setelah tentara Israel menggerebek kota Yamun dari berbagai arah. Sayap militer Jihad Islam, Saraya al-Quds – Batalion Jenin, mengonfirmasi bahwa pejuang mereka di unit Yamun menyambut kedatangan pasukan pendudukan dengan hujan peluru dan ledakan bom rakitan.

Bahkan, para pejuang berhasil meledakkan bom yang telah disiapkan sebelumnya di jalur yang dilalui kendaraan militer Israel.

Kamp Jenin Terkepung, Rumah-Rumah Digusur, Suara Ledakan Tiada Henti

Penderitaan rakyat Palestina di Jenin terus bertambah. Pagi ini, tentara pendudukan kembali memperketat pengepungan dengan menutup total pintu masuk barat kamp pengungsi Jenin menggunakan gerbang besi. Gas air mata dan granat kejut ditembakkan ke sekitar Bundaran Al-Awdah, di tepi kamp.

Suara tembakan intens dan ledakan terus terdengar dari dalam kamp, menambah teror yang tak kunjung usai bagi ribuan warga yang terkepung.

Menurut sumber lokal, pasukan Israel melanjutkan penghancuran sistematis terhadap rumah warga dan infrastruktur kamp dalam serangan militer yang kini memasuki hari ke-92 berturut-turut.

Komite Media Kamp Jenin menyatakan bahwa Israel memberlakukan pemadaman informasi total atas kejahatan yang terus mereka lakukan di dalam kamp.

Statistik kehancuran yang dirilis oleh komite tersebut mengungkap realita mengerikan:

  • 600 rumah hancur total,
  • Israel berencana menggempur 93 bangunan hunian lain yang mencakup sekitar 300 unit tempat tinggal,
  • 318 warga Jenin dan kamp ditangkap,
  • 825 kali penggerebekan dilakukan,
  • 15 serangan udara diluncurkan ke berbagai titik di kamp dan sekitarnya.

Serangan militer ini dimulai sejak Januari lalu dan telah menyebabkan puluhan warga syahid serta ribuan lainnya terusir dari rumah mereka. Kini, agresi meluas hingga ke kota dan kamp lain seperti Tulkarm, Nablus, dan Tubas.

Penyerbuan di Banyak Titik, Anak-Anak dan Warga Sipil Terluka dan Ditangkap

Dalam perkembangan lain, satu warga Palestina luka parah akibat peluru tentara Israel saat mereka menyerbu kawasan permukiman di kota Nablus.

Sementara itu, di lembah Yordan utara, tiga warga Palestina ditembak oleh pemukim bersenjata Israel di desa Bardala.

Di bagian selatan Tepi Barat, penggerebekan juga berlangsung di kamp pengungsi Dheisheh (Bethlehem) dan Al-Fawwar (Hebron). Dalam bentrokan yang menyusul, tentara pendudukan kembali menggunakan peluru tajam terhadap warga.

Serangan dini hari dan malam sebelumnya pun menjadi momen teror bagi warga di berbagai wilayah Tepi Barat. Dalam satu malam, pasukan Israel menangkap sekitar 40 warga Palestina, termasuk anak-anak dan mantan tahanan.

Fokus penangkapan terpusat di Kober (utara Ramallah) dan Adh-Dhahiriya (selatan Hebron).

Tak hanya itu, kelompok pemukim ekstremis Israel juga menyerang desa Sinjil (utara Ramallah) dan membakar fasilitas pertanian, menyebabkan sejumlah warga luka-luka.

Dan pagi ini, bulldozer Israel menghancurkan sebuah pabrik batu bata dan besi di kota Al-Jib, barat laut Al-Quds yang diduduki. Alasan klasik digunakan: “bangunan tanpa izin di area kendali militer Israel.”

Hari-hari rakyat Palestina terus diliputi asap, suara ledakan, dan derita panjang akibat pendudukan yang tak berkesudahan. Namun semangat perlawanan dan tekad untuk merdeka tetap menyala, bahkan di tengah reruntuhan.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here