Imam dan khatib Masjid Al-Aqsha, Syekh Ikrimah Shabri, mengecam keras upaya sekelompok ekstremis Yahudi yang mencoba membawa dan menyembelih hewan di dalam area Masjid Al-Aqsha. Ia menyebut tindakan itu sebagai “langkah sangat berbahaya” dan bagian dari skenario Israel untuk memaksakan realitas baru di situs suci umat Islam.

Dalam pernyataan resminya, Shabri menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak mungkin terjadi tanpa dukungan langsung dari pemerintah pendudukan Israel, yang secara terang-terangan berpihak pada kelompok ekstremis.

“Setiap langkah yang dilakukan dengan niat mengubah identitas Masjid Al-Aqsha adalah pelanggaran yang akan ditolak mentah-mentah oleh rakyat kami. Umat ini telah berkorban untuk Al-Aqsha dan tak akan pernah membiarkan kehadiran non-Muslim di dalamnya,” ujar beliau.

Penistaan yang Direncanakan

Shabri menegaskan bahwa rakyat Palestina kini memikul tanggung jawab besar menjaga Masjid Al-Aqsha, di tengah pengkhianatan dunia Arab dan Islam yang bungkam. Ia menyerukan gerakan segera dari umat Islam untuk menghentikan pelanggaran terang-terangan yang kini makin brutal.

Dia juga menilai pihak keamanan Israel sebagai pihak yang memberi perlindungan dan akses kepada ekstremis, menyebut tidak masuk akal jika penyelundupan hewan kurban ke dalam kawasan masjid tidak diketahui oleh aparat keamanan.

“Yang terjadi hari ini menambahkan bara ke dalam api. Ini bukan insiden kecil, ini peringatan keras yang harus disikapi dengan tindakan nyata oleh dunia Arab dan Islam.”

Detik-detik Upaya Penyembelihan

Pada Senin siang, beredar video yang menunjukkan empat pemukim ekstremis mendekati Bab al-Ghawanima, salah satu gerbang Masjid Al-Aqsha dari sisi barat. Salah satu dari mereka terlihat membawa kantong berisi anak domba, diduga akan dijadikan kurban di dalam masjid. Namun, upaya itu digagalkan oleh penjaga masjid, yang kemudian menyerahkan pelaku ke polisi.

Tiga pemukim lainnya juga ditahan, meskipun tidak jelas apakah mereka benar-benar akan dikenai hukuman.

Pelanggaran Sistematis

Sejak 2003, polisi Israel secara sepihak membolehkan pemukim Yahudi memasuki kompleks Masjid Al-Aqsha melalui Bab al-Maghariba, dan mereka melakukan hal itu hampir setiap hari kecuali Jumat dan Sabtu. Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas pemukim ini meningkat, disertai dengan ritual Talmud dan doa-doa Yahudi secara terang-terangan di halaman masjid.

Meski Kementerian Wakaf Yordania melalui Direktorat Wakaf Islam di Al-Quds telah berulang kali menuntut penghentian pelanggaran ini, Israel tetap menutup telinga.

Syekh Shabri pun memuji para penjaga masjid dan jamaah yang berhasil menggagalkan upaya penyembelihan tersebut, sembari mengingatkan bahwa kelompok ekstremis Yahudi terus mendapat dukungan resmi dan propaganda kebencian terhadap Arab dan Islam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here