Indonesiainside.id- Sekitar 150 aktivis Amerika berbuka puasa bersama di depan Gedung Putih. Aksi itu sebagai bentuk protes terhadap Joe Biden yang terus-menerus mendukung agresi militer Israel di Jalur Gaza.

Para peserta yang dipimpin oleh aktivis keturunan Suriah-Palestina, Huzaima Barmada, menempati trotoar di taman Lafayette yang menghadap Gedung Putih. Setiap peserta membawa makanan sendiri dan makan bersama-sama sebagai bentuk protes. Sementara, penyelenggara menyediakan minuman dan kurma.

Para peserta duduk di tanah, sebagai bentuk solidaritas kepada warga Gaza yang tengah menghadapi situasi sulit.

Saat jam menunjukpukul 7:35 malam, salah satu peserta memberi isyarat untuk shalat Maghrib. Beberapa peserta Muslim melaksanakan shalat Maghrib di tengah jalan Pennsylvania yang ditutup bagi lalu lintas.

Hal itu menampilkan pemandangan menarik, karena shaf shalat menampilkan Gedung Putih di belakang mereka. Sementara, beberapa petugas polisi Gedung Putih berkumpul di sekitar.

Semua orang duduk dengan rapi di tanah dan makan bersama-sama. Pemandangan ini menarik perhatian ratusan wisatawan yang berkumpul di depan Gedung Putih untuk berfoto pada jam Maghrib.

Hal itu juga memantik diskusi politik di antara banyak wisatawan dari luar Washington karena mengetahui tujuan acara tersebut.

“Saya sudah berbuka puasa bersama para pendemo di depan rumah Menteri Luar Negeri Anthony Blinken di Virginia, dan juga di depan kedutaan Israel di daerah Van Ness di Washington, dan hari ini saya berbuka puasa saya yang ketiga di sini di depan Gedung Putih agar protes kami dapat langsung sampai ke Presiden Joe Biden yang berada di balik tembok ini,” seorang warga Amerika pro-Palestina, Brian, dikutip Aljazeera Arabic, Senin (8/4/2024).

Tuntutan untuk perubahan

Memang ada perubahan retorika Amerika dan desakan Presiden Biden kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan pembantaian. Namun para aktivis meyakini tidak akan ada perubahan nyata di lapangan, karena Biden masih terus memberikan dukungan militer.  Perubahan akan terjadi jika Biden mengambil langkah-langkah konkret untuk menekan Israel.

Aktivis Huzaima mengatakan, sangat nampak penderitaan khususnya anak-anak dan perempuan di Gaza, di tengah genosida yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza, dengan dukungan dan bantuan dari administrasi Presiden Joe Biden.

“Kita harus bekerja keras untuk menyoroti kemarahan rakyat terhadap apa yang terjadi di Gaza,” kata Huzaima.

“Saya orang Lebanon, dan saya datang hari ini untuk berbagi buka puasa dengan para demonstran lainnya, dan tujuanku adalah untuk menyoroti tingkat penderitaan yang dialami korban agresi Israel, baik itu anak-anak, perempuan, pria, atau lansia di Gaza,” ucap salah seorang peserta.

Setelah selesai berbuka puasa, banyak peserta mengibarkan bendera Palestina dan berkumpul untuk berteriak menentang kebijakan Presiden Biden. Para demonstran mengulangi tuntutan mereka untuk “menghentikan pembantaian sekarang”, serta mengulangi “biarkan Gaza hidup”, dan “Joe Biden melakukan genosida”.

Pukul 8:30 malam, proses pembersihan dimulai. Semua area yang ditempati dan digunakan untuk makan dibersihkan. Malam itu diakhiri dengan berkumpulnya banyak peserta untuk mengambil foto bersama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here