Rezim Israel dilanda kepanikan pada Kamis malam (waktu setempat) setelah sistem pertahanannya mencegat rudal balistik yang diluncurkan dari Yaman. Serangan ini memicu sirene peringatan di sejumlah wilayah dan menyebabkan penghentian sementara aktivitas penerbangan di Bandara Ben Gurion, dekat Tel Aviv.

Dalam pernyataan singkat, militer Israel menyebut bahwa “sebagai tindak lanjut dari peringatan dini yang berbunyi di beberapa wilayah, satu rudal yang diluncurkan dari arah Yaman telah berhasil dicegat.”

Rudal Meledak di Langit Al-Quds

Media Israel melaporkan bahwa rudal tersebut dicegat di atas langit kota suci Al-Quds (Yerusalem), menyebabkan gelombang panik di antara warga yang berhamburan menuju tempat perlindungan.

Tak lama setelah rudal terdeteksi dari Yaman, Bandara Internasional Ben Gurion langsung ditutup sementara, dan sirene serangan udara terdengar di kawasan Tel Aviv Raya dan Al-Quds.

Final Piala Israel Diwarnai Kekacauan

Insiden ini bertepatan dengan laga final Piala Israel yang digelar di Stadion Bloomfield, selatan Tel Aviv, yang dihadiri sekitar 30 ribu penonton. Pertandingan sempat dihentikan sementara, dan para pemain langsung dievakuasi dari lapangan sebelum pertandingan dilanjutkan.

Presiden Israel Isaac Herzog turut dievakuasi dari tribun kehormatan ke area perlindungan bersama istrinya. Media Israel menyebut, Herzog meminta puluhan ribu penonton untuk tiarap selama 10 menit setelah rudal Yaman ditembakkan.

Menurut saluran penyiaran resmi Israel, pertandingan bahkan terhenti dua kali—pertama akibat rudal dari Yaman, dan kedua karena teriakan bernada rasis dari penonton.

Yaman: Target Kami Bandara Lod

Juru bicara militer Yaman, Brigjen Yahya Sari’, mengonfirmasi bahwa pihaknya melancarkan serangan balistik ke Bandara Lod di wilayah Yafa yang diduduki, merujuk pada Bandara Ben Gurion.

Sari’ menyatakan bahwa “operasi kami memaksa jutaan Zionis bersembunyi di tempat perlindungan, dan menghentikan penerbangan di Bandara Lod.”

Ia menegaskan bahwa serangan-serangan itu akan terus berlanjut hingga agresi Israel di Gaza dihentikan dan blokade atas wilayah itu dicabut.

Balasan atas Serangan ke Sana’a

Peluncuran rudal ini terjadi sehari setelah militer Israel melakukan 4 serangan udara ke Bandara Sana’a, yang menghancurkan satu-satunya pesawat yang masih aktif di sana. Akibatnya, maskapai Yemenia Airways mengumumkan penghentian total seluruh penerbangan dari bandara tersebut.

Kelompok Yaman secara konsisten menyatakan bahwa serangan rudalnya ke arah Israel adalah bagian dari solidaritas terhadap Gaza, dan menegaskan bahwa hujan roket akan terus berlanjut selama Israel masih membombardir dan memblokade Jalur Gaza.

Sementara itu, AS sebelumnya telah melancarkan serangan udara terhadap Houthi bulan ini, sebagai “hukuman” atas serangan mereka ke kapal-kapal. Namun, kesepakatan yang tercapai tidak mencakup larangan menyerang Israel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here