Spirit of Aqsa- Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz, menyatakan, tentara Israel saat ini menerapkan strategi di Jalur Gaza ke wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Dalam pernyataan yang dirilis Rabu malam, Katz mengatakan bahwa serangan di Kamp Jenin akan mengubah konsep keamanan bagi tentara Israel di Tepi Barat. Dia juga menyebut bahwa operasi “Tembok Besi” yang dimulai oleh tentara Israel pada Selasa lalu adalah “pelajaran pertama yang diambil dari metode serangan berulang di Gaza.”
Katz menegaskan bahwa Israel tidak akan membiarkan apa yang dia sebut sebagai “tentakel gurita Iran dan Islam Sunni ekstremis” mendirikan “front teror” melawan Israel dari arah timur, dan Israel akan menyerang mereka dengan kekuatan hingga tuntas.
Menteri Israel itu juga mengatakan bahwa pasukannya akan terus bertindak keras untuk menggagalkan apa yang dia sebut sebagai “teroris” dan menghancurkan infrastruktur yang dia labeli sebagai “terorisme” di Kamp Jenin.
Sementara itu, pasukan pendudukan melanjutkan serangannya di Jenin untuk hari ketiga, didukung oleh drone dan helikopter. Serangan juga meluas ke Jenin dan kota-kota lain di Tepi Barat.
Pejabat Israel menyatakan bahwa serangan ini adalah bagian dari kampanye militer yang dapat berlangsung selama berbulan-bulan. Hingga kini, serangan tersebut telah menyebabkan 12 warga Palestina syahid, sementara sejumlah tentara Israel terluka dalam perlawanan sengit yang dilakukan oleh pejuang Palestina terhadap pasukan penyerang.
Faksi-faksi perlawanan Palestina menegaskan bahwa mereka terlibat dalam pertempuran sengit melawan pasukan pendudukan di Kamp Jenin dan kota-kota lain di provinsi tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah anggota pemerintahan Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan provokatif yang menyerukan penghancuran kota-kota di Tepi Barat seperti Jenin dan Tulkarem.
Sumber: Al Jazeera, Reuters