Spirit of Aqsa, Palestina- Aparat Pertahanan Sipil di Jalur Gaza memperingatkan, tindakan teroris Israel mencegah bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza mengancam kehidupan 700 ribu lebih warga Gaza. Situasi saat ini sangat memprihatinkan. Tiap hari dibantai di tengah krisis kemanusiaan dan kesehatan.

“Pencegahan terus menerus pendudukan Israel terhadap masuknya makanan dan obat-obatan kepada mereka yang terkepung di Gaza dan wilayah utara mengancam kehidupan lebih dari 700 ribu warga dengan kematian setiap saat,” demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Palestina di Jalur Gaza pada Jumat malam (23/2/2024).

Segitiga kematian

Teroris Israel telah menempatkan penduduk Jalur Gaza dalam segitiga kematian dengan pengeboman terus-menerus, kelaparan, dan epidemi, Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza. Berlanjutnya agresi Israel di Jalur Gaza berarti lebih banyak genosida. Inilah yang diinginkan oleh Israel dan para sekutunya.

Setengah juta warga Palestina di Jalur Gaza utara menderita kelaparan yang secara diam-diam membunuh mereka, karena 350.000 pasien penyakit kronis, 60.000 wanita Palestina yang hamil, dan sekitar 700.000 anak-anak di Jalur Gaza terkena komplikasi serius akibat kekurangan gizi, dehidrasi, dan kurangnya fasilitas kesehatan.

“Perang kelaparan yang diumumkan terus berlanjut terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, khususnya di Jalur Gaza bagian utara, yang masyarakatnya tidak dapat menemukan apa pun untuk memberi makan anak-anak mereka, dan telah mencapai titik menggunakan pakan ternak – jika memang ada – untuk menggilingnya dan memanggangnya,” demikian pernyataan Kemenkes.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here