Spirit of Aqsa, Palestina – Para pengamat, politikus dan kalangan militer sepakat bahwa pertempuran Saif Al-Quds (perang 11 hari, Mei 2021) menjadi babak baru sejarah perjuangan Palestina dan strateginya menuju jalan pembebasan. Sebab, pertempuran ini berhasil menetapkan rumus baru dalam melawan penjajah Israel.
Sejak hari pertama mulai pertempuran yang meletus akibat pelanggaran Israel di Masjid Al-Aqsha dan Gerbang Amud dan kampung Syekh Jarrah, kelompok perlawanan Palestina langsung mengambil peran menghadang dan membalas serangan Israel. Kesigapan kelompok perlawanan ini menjadi poin menentukan yang bisa memberikan luka menyakitkan penjajah Israel. Kesigapan dan responsibelitas perlawanan ini pesan bahwa Gaza tidak bisa dilepaskan dari aksi massa warga Al-Quds dan bahwa mempermainkan kesucian Al-Quds dan masjid Al-Aqsha adalah pelanggaran berat.
Itu terlihat jelas ketika Abu Ubaidah, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas menegaskan bahwa Al-Quds adalah inti konflik, icon pertempuran, peletus intifada-intifada Palestina selama ini. Apapun harga yang harus dibayar adalah penebus Al-Aqsha dan Al-Quds.
Kolumnis politik Ahmad Al Hilah mengatakan, babak pertempuran dengan penjajah Israel kali ini merupakan babak paling kualitatif dan paling maju di sisi perlawanan jika dibanding dengan pertempuran sebelumnya (2008, 2012 dan 2014). Perkembangan kinerja perlawanan ini sebagai hasil alami akumulasi pengetahuan dan pengalaman praktis kelompok perlawanan, lebih khusus Al-Qassam.
Al Hilah menambahkan, apa yang terlihat selama agresi Israel ke Gaza membuktikan bahwa tekad perlawanan Palestina sangat kuat. Ambisi dibarengi kedisiplinan kelompok perlawanan dinilai sangat tinggi yang diimbangi dengan massa Palestina yang sudah matang dan sangat cinta kepada perlawanan, kepada Al-Quds, Palestina dan siap berkorban demi kehormatan dan kebebasan.
Al Hilah menyoroti apa yang diungkap faksi perlawanan Palestina, terutama Brigade Al-Qassam soal level kualitas militer dalam bidang produksi militer.
“Kita sudah menyaksikan pertama kali roket-roket sangat akurat dengan jarak tempuh 250 KM dengan hulu ledak yang mampu menimbulkan kerugian besar di Israel. Belum lagi mereka memiliki pesawat-pesawat tempur tanpa awak. Selain itu, mereka memiliki terpedo laut dengan membawa hulu ledak seberat 50 kg bahan misiu, seperti yang diakui Israel sendiri yang merasakan jadi target sampai-sampai kilang minyak mereka Tammar di timur laut Meditrania macet.” Imbuh Al Hilah.
Al Hilah menambahkan, kelompok perlawanan Palestina memiliki keberanian bertempur sangat kuat, merencanakan secara akurat dan Latihan tinggi, akurat dalam memprediksi dan menentukan keputusan dan inisiatif. Ini Semua menggagalkan rencana Israel dan kelompok perlawanan mampu menghindari kekuatan militer Israel dalam menentukan target.
Al Hilah menilai, perlawanan Palestina mampu mewujudkan sejumlah capaian dan keberhasilan terutama menyatukan rakyat Palestina di dalam dan luar negeri dalam sebuah gagasan perjuangana perlawanan utuh terhadap penjajah. Maka pertempuran kali ini menjadi referendum langsung nasional untuk memilih perlawanan.
Kelompok perlawanan Palestina juga mampu memberikan kekalahan budaya frustasi dan menyerah. Rakyat Palestina kali ini memiliki kepercayaan diri yang tinggi, kemampuan mewujudkan kemenangan atas penjajah, meski bertahap dalam menuju kebebasan.
Al Hilah menambahkan lagi bahwa perlawanan Palestina mampu menguatkan hubungan antara prinsip perlawanan dengan Al-Quds dan dengan manusia Palestina serta hak-hak nasionalnya. Perlawanan menjadi sesuatu perjuangan bersama bukan hanya milik Gaza saja atau milik geografis tertentu sebagai Israel ingin memberikan kamuflase bahwa yang melawan hanya Gaza.
Pembelaan kelompok perlawanan karena seruang dan jeritan warga Palestina di kampung Syekh Jarrah dan di pelataran Masjid Al-Aqsha serta kota-kota Palestina lainnya serta kemampuannya menghentikan upaya kelompok ekstrimimis zionis dan mafia mitos Solomon Tample untuk menistakan tempat suci Islam dan Kristen, semuanya telah menguatkan nilai-nilai nasional perjuangan itu.
Soal imbasnya kepada Israel, Al Hilah menyatakan, perlawanan Palestina mampu memberikan kerugian materi langsung, mampu menebar ketakutan, kegusaran di kalangan front internal Israel. Sebanyak 6 juta warga Israel dibuat ketakutan menanti sirine peringatan dini karena serangan roket perlawanan. Bandara Ben Gurion tidak beroperasi. Sektor pariwisata dan layanan berhenti. Listrik di sejumlah kota dan wilayah Israel terputus. Ini menjadi kekalahan dan pukulan keras secara materi dan spirit. Kelompok perlawanan Palestina berhasil mematahkan kehebatan militer Israel yang selama dipropagandakan sebagai “militer tak tertandingi” dan menggagalkan seluruh rencananya.
Ia menambahkan, serangan terhadap kawasan industry Israel di Bersyeba dan kawasan kilang minyak Tamar Israel di timur laut Meditrania, jaringan pipa gas yang menghubungkan antara Eilat dan Ashkelon, selain serangan terhadap Semua pangkalan militer sekitar Jalur Gaza, pasukan Israel yang tewas dalam jumlah cukup besar menjadi pukulan keras bagi Israel. Namun Israel tidak pernah mengungkapnya.
Kelompok perlawanan di sisi lain mampu membongkar kedok kelemahan badan intelijen Israel dengan Semua perangkatnya. Perlawanan membongkar ke public dunia betapa buruknya prediksi Israel soal implikasi peristiwa di Al-Quds dan kampung Syekh Jarrah serta keseriusan perlawanan dalam memberikan ancaman peringatan. Israel juga terbukti salah dalam memprediksi perkembangan kemampuannya dalam berperang. Ditambah lagi kegagalan Israel dalam memprediksi aksi massa di kota-kota Palestina jajahan tahun 1948.
Barangkali Israel mengira Al-Quds, masjid Al-Aqsha dan kampung Syekh Jarrah akan bisa dikangkangi sendiri. Namun reaksi perlawanan Palestina mengejutkan Israel dan bahkan bisa menggagalkan rencana-rencana mereka. Lebih dari itu, perlawanan memaksa Israel untuk bisa mengkalkulasi kembali politik-politiknya sampai akhirnya Israel mengambil langkah gencatan senjata. Israel ibarat macan ompong, hina dina, tak bisa mengendalikan dirinya sendiri, terbukti tak berdaya. Sebuah fakta tentang kelemahan Israel yang diketahui public dunia. (QudsPress)