Gaza — Kementerian Kesehatan di Gaza memperingatkan, para pasien di rumah sakit menghadapi kematian yang semakin dekat akibat kehabisan bahan bakar. Dalam pernyataan resmi, kementerian mendesak semua lembaga kemanusiaan segera menyediakan bahan bakar untuk rumah sakit dan ambulans demi mencegah bencana yang lebih besar.

Rumah sakit di Gaza kini terpaksa mematikan listrik di beberapa ruang perawatan karena keterbatasan bahan bakar. Hingga saat ini, 22 dari 38 rumah sakit di wilayah tersebut telah berhenti beroperasi sepenuhnya akibat serangan brutal Israel.

Rumah sakit yang masih bertahan juga dihadapkan pada kekurangan parah bahan bakar, suplai medis, dan stok darah, sementara jumlah korban luka terus membanjiri ruang darurat di tengah intensitas pengeboman yang meningkat.

Media Palestina kemarin merilis foto mengiris hati yang memperlihatkan bayi-bayi prematur terpaksa ditumpuk dalam satu inkubator karena listrik padam dan generator tak lagi bisa digunakan akibat habisnya bahan bakar.

Sebelumnya, juru bicara Sekjen PBB, Stéphane Dujarric, mengumumkan bahwa PBB hanya diizinkan membawa masuk 75.000 liter bahan bakar ke Gaza. Namun, jumlah ini bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan energi selama satu hari.

Layanan Darurat Lumpuh Total

Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza pada Jumat malam mengonfirmasi bahwa semua kendaraan penyelamat di Kota Gaza telah keluar dari layanan.

Tim penyelamat kini terpaksa menggunakan mobil sipil seadanya untuk merespons permintaan bantuan, tetapi mereka mengakui tak mampu lagi menjawab semua panggilan darurat.

Sehari sebelumnya, Pertahanan Sipil Gaza mengumumkan bahwa seluruh armada kendaraan penyelamat di Gaza dan wilayah utara telah berhenti beroperasi, kecuali satu unit mobil pemadam yang masih tersisa.

Krisis Air Makin Mengancam

Sementara itu, seorang pejabat Otoritas Air Gaza kepada Al Jazeera menyatakan bahwa produksi air menurun hingga 70% akibat Israel mencegah pasokan solar untuk menggerakkan sumur-sumur air.

Sejak Israel melanjutkan agresi pada Maret lalu, tidak ada satupun liter solar yang diizinkan masuk untuk mendukung sumur-sumur air di Gaza. Pejabat tersebut menambahkan, kini mereka hanya mengandalkan cadangan solar milik kantor proyek PBB di selatan Gaza.

Cadangan solar tersebut, menurutnya, hanya cukup untuk satu pekan. Jika pasokan tidak segera dibuka, Gaza akan jatuh ke dalam bencana yang lebih luas.

Ia juga mengungkapkan bahwa Israel masih memutus pasokan air ke wilayah tengah Gaza, serta mengurangi drastis suplai ke Kota Gaza dan Khan Younis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here