Spirit of Aqsa– Warga Palestina di Jalur Gaza harus menghadapi ujian berlapis-lapis. Bukan hanya serangan udara yang mengancam tiap saat, kelaparan dan kekeringan, namun mereka harus menghadapi ujian berat berupa penyebaran polio.

“Semua faktor penularan dan penyebaran virus polio ada di wilayah utara Gaza. Semua faktor yang ada mendukung penyebaran virus polio di tengah kurangnya vaksinasi, dan kita menghadapi bencana kesehatan,” kata Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di utara Gaza, Husam Abu Safia, dikutip Palinfo, Senin (22/7/2024).

Dua hari sebelumnya, Abu Safia menyatakan bahwa “Israel terlibat dalam penyebaran virus polio dengan mencegah masuknya vaksin dan peralatan yang diperlukan untuk mengatasi krisis limbah.”

Ia menjelaskan bahwa “Israel sengaja tidak memasukkan air minum yang bersih dan makanan yang sehat, menciptakan lingkungan yang subur bagi penyebaran virus ini.”

Abu Safia menyoroti bahwa “Israel telah melarang anak-anak Gaza mendapatkan empat vaksinasi rutin,” dan menjelaskan bahwa “virus polio menyerang anak di bawah usia lima tahun dengan masa inkubasi hingga 35 hari.”

Ia juga menyinggung “adanya virus hepatitis di dalam pusat pengungsian di Gaza, bersama ratusan kasus infeksi usus yang terus berdatangan ke rumah sakit dan pusat kesehatan di Gaza.”

Abu Safia menegaskan bahwa “agresi terhadap Gaza telah membawa kembali virus ini ke permukaan,” dan memperingatkan bahwa “ini bisa menjadi ancaman bagi Gaza dan negara-negara sekitarnya mengingat adanya kunjungan medis dan kemanusiaan yang datang dan pergi dari Gaza, menjadikan situasinya sangat berbahaya.”

Ia menambahkan bahwa “virus ini hampir punah pada tahun 1988, dan ada pembicaraan global tentang pemberantasan totalnya pada tahun 2026,” namun ia menyesalkan kembalinya pembicaraan tentang penyebarannya.

Tercatat ada 1,7 juta warga Palestina yang terkena penyakit menular akibat pengungsian di Gaza, lebih dari 71 ribu kasus infeksi hepatitis virus, dan 3.500 anak berisiko meninggal karena kekurangan imun, menurut Kantor Informasi Pemerintah Gaza.

Sejak 7 Oktober lalu, militer Israel terus melakukan agresi terhadap Gaza dengan dukungan Amerika dan Eropa, dengan membom sekitar rumah sakit, bangunan, menara, dan rumah-rumah warga sipil Palestina, menghancurkan bangunan di atas penghuninya, dan mencegah masuknya air, makanan, obat-obatan, serta bahan bakar.

Agresi berkelanjutan ini telah menyebabkan 38.983 warga syahid, 89.727 lainnya terluka, dan 90% populasi Gaza mengungsi, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here