Spirit of Aqsa– Kolonel Hatem Karim Al-Falahi, seorang pakar strategi militer, menyatakan bahwa operasi militer yang dilakukan oleh pejuang Palestina di utara Jalur Gaza menunjukkan perkembangan signifikan dalam melawan tentara pendudukan Israel.

Dalam analisis militer yang disampaikan, ia menjelaskan bahwa upaya tentara Israel untuk meningkatkan operasi militernya di wilayah utara belakangan ini justru membuat mereka menjadi “sasaran mudah” bagi faksi-faksi perlawanan.

Operasi militer yang dilakukan pejuang tersebut telah menyebabkan kerugian besar, baik secara personel maupun materiil bagi Israel.

Kemarin, radio militer Israel melaporkan bahwa tiga tentaranya terluka, salah satunya dalam kondisi kritis, akibat ledakan alat peledak di sebuah tank. Insiden ini terjadi selama operasi penyisiran yang dilakukan oleh Brigade Harel di tengah Jalur Gaza pada hari Minggu.

Sementara itu, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan bahwa dalam sebuah operasi kompleks di kamp pengungsi Jabalia, utara Jalur Gaza, para pejuangnya berhasil membunuh tiga tentara Israel dengan pisau dan merampas senjata mereka.

Menurut Al-Qassam, para pejuangnya juga menyerbu sebuah rumah yang dijadikan tempat berlindung oleh pasukan Israel. Mereka berhasil membunuh dua tentara di pintu masuk rumah tersebut dan terlibat pertempuran jarak dekat dengan anggota pasukan lainnya.

Efisiensi PerlawananDalam operasi lainnya, Brigade Al-Qassam melaporkan bahwa para pejuangnya melemparkan granat buatan Israel ke arah tentara pendudukan di dekat kendaraan lapis baja, menewaskan dan melukai sejumlah tentara di tengah kamp Jabalia.

Kolonel Al-Falahi menyoroti upaya Israel memperluas kontrol di wilayah seperti Az-Zabidah di Beit Hanoun untuk mencegah infiltrasi pejuang Palestina ke unit-unit tentara yang tersebar di area tersebut.

Ia juga menekankan bahwa pertempuran yang sedang berlangsung menunjukkan kebutuhan tentara Israel akan pasukan tambahan, seraya menyebutkan bahwa kekuatan militer Israel saat ini “terbatas dan tidak mampu menghadapi pertempuran di berbagai front.”

Terkait operasi yang direkam oleh Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, di wilayah utara Gaza, Al-Falahi menjelaskan bahwa wilayah operasi dibagi di antara faksi-faksi perlawanan. Brigade Al-Qassam fokus di Jabalia, sementara Brigade Al-Quds aktif di wilayah barat dan utara menuju daerah At-Tuwam.

Al-Falahi menegaskan bahwa Brigade Al-Quds berhasil menghancurkan sejumlah kendaraan lapis baja dan tank Israel, mencerminkan efisiensi sistem komando dan kendali dari faksi-faksi perlawanan. Mereka mampu mengoordinasikan operasi dan membagi tugas serta target dengan sangat baik.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here