Spirit of Aqsa- Media Israel Yedioth Ahronoth melaporkan, sekitar 10 ribu tentara Israel tewas dan terluka akibat pertempurna selama berbulan-bulan di Jalur Gaza.
“Sekitar seribu tentara Israel dimasukkan ke Departemen Rehabilitasi Kementerian Pertahanan setiap bulan setelah terluka dalam pertempuran di Gaza,” demikian laporan Yedioth Ahronoth, Senin (5/8/2024).
Yedioth Ahronoth juga mengkritik Knesset yang menjalani liburan musim panas dari 22 Juli hingga pertengahan Oktober mendatang tanpa menyetujui undang-undang perpanjangan wajib militer.
Seorang ayah dari tentara di Brigade Nahal, yang saat ini bertugas di Rafah, mengungkapkan, “Tidak pernah dalam sejarah perang Israel ada situasi seperti ini, bahkan tidak pada 1948, di mana tentara berperang di wilayah musuh dalam kondisi yang tidak menguntungkan selama sepuluh bulan berturut-turut.”
Selain itu, tentara wanita yang bertugas di unit pengawasan di Dataran Tinggi Golan Utara (yang diduduki Suriah) diberitahu secara sewenang-wenang bahwa mereka akan menjalani empat bulan tambahan. Meskipun seharusnya mereka dibebaskan pada September mendatang.
Seorang ibu dari salah satu tentara wanita tersebut berkata, “Mereka diberitahu tanpa penjelasan dan tanpa memberikan jawaban, sebagai kenyataan yang mengejutkan.”
Pada 14 Juli lalu, Israel dengan suara bulat menyetujui undang-undang yang memperpanjang masa dinas wajib militer dari 32 bulan menjadi 36 bulan, yang menyebabkan kemarahan di kalangan tentara yang hampir menyelesaikan dinas militer.
Terkait hal ini, ensor militer Israel memberlakukan kerahasiaan ketat terhadap jumlah sebenarnya tentara yang tewas dan terluka, dan jarang mengizinkan publikasi beberapa angka di tengah tekanan besar dari dalam negeri Israel akibat dokumentasi serangan oleh perlawanan Palestina.