PALESTINA- Ribuan warga Yordania melanjutkan aksi demonstrasi untuk menyuarakan dukungan terhadap Palestina, terkhusus Jalur Gaza. Mereka berkumpul dan meneriakkan dukungan di sekitar kedutaan Israel di Amman.
Di beberapa kota Maroko, ribuan warga turut melakukan demonstrasi sebagai bentuk solidaritas terhadap Jalur Gaza. Demonstrasi tersebut digelar setelah Shalat Tarawih.
Para demonstran di Yordania menuntut pemutusan hubungan antara Amman dan Tel Aviv, serta meningkatkan posisi Yordania untuk menghentikan perang di Gaza. Demonstrasi diadakan di lapangan yang bersebelahan dengan Masjid Kalouti di wilayah Rabyeh, beberapa ratus meter dari kedutaan Israel di kerajaan itu.
Sejumlah demonstran mencoba mencapai kedutaan Israel, tetapi pasukan keamanan mencegah mereka dan memberlakukan penjagaan ketat di pintu masuk dan keluar kedutaan.
Para peserta berteriak untuk perlawanan Palestina, sambil membawa spanduk yang mengecam genosida berkelanjutan yang dilakukan Israel di Gaza.
Demonstrasi Maroko
Di Maroko, ribuan warga turut serta dalam mars malam setelah salat tarawih di kota-kota seperti Casablanca dan Marrakesh, mengecam perang Israel yang merusak di Gaza.
Para demonstran mengutuk perang Israel dan kejahatan yang dilakukan terhadap warga sipil di Gaza.
Para demonstran yang mengibarkan bendera Palestina menyerukan pengangkatan blokade terhadap wilayah tersebut dan menghentikan siklus kelaparan penduduknya, sambil pada saat yang sama mengecam proses normalisasi.
Mereka berteriak, “Pintu Masjidil Aqsa dari besi, hanya martir yang bisa membukanya,” dan “Pintu Masjidil Aqsa di dalam, hanya pemberontak yang bisa membukanya,” serta “Rakyat Masjidil Aqsa akan berjalan, berjalan… sampai kemenangan dan pembebasan.”
Setiap hari, beberapa kota di Maroko, termasuk ibu kota Rabat, menyaksikan pertemuan massa untuk solidaritas dengan rakyat Palestina dan menyerukan penghentian perang di Gaza serta penyediaan bantuan kemanusiaan yang memadai.
Demonstrasi di Kopenhagen
Di Eropa, ibu kota Denmark, Kopenhagen, menyaksikan demonstrasi solidaritas dengan rakyat Palestina dan pengecaman perang Israel di Gaza.
Para demonstran berjalan di jalan-jalan Kopenhagen sambil membawa spanduk yang menyerukan penghentian perang Israel di Gaza, pengangkatan blokade terhadap wilayah tersebut, dan penyampaian bantuan kemanusiaan ke sana.
Israel melanggar hukum internasional dengan membatasi masuknya bantuan ke Gaza, terutama melalui perlintasan darat, menyebabkan kelangkaan pasokan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar di wilayah yang telah dikepung selama 17 tahun menurut PBB.
Perang Israel di Gaza telah menewaskan puluhan ribu warga sipil, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, dan menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur dan properti, serta kelaparan yang telah merenggut nyawa anak-anak dan orang tua, menurut data Palestina dan PBB.
Israel terus melakukan perang ini meskipun Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi pada Senin lalu yang menuntut gencatan senjata segera selama bulan Ramadan, dan meskipun pertama kalinya Israel menghadapi Mahkamah Internasional atas tuduhan melakukan “genosida”.