Spirit of Aqsa- Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang remaja Palestina dari Kamp Jabalya yang kehilangan kemampuan berbicara setelah terluka dalam serangan udara Israel di wilayah tersebut.

Dalam video tersebut, terlihat remaja itu berada di dalam ambulans, berusaha menjelaskan kondisinya dengan kata-kata yang tidak jelas, hingga paramedis mengira ia merupakan penyandang disabilitas. Namun, kemudian diketahui bahwa ia kehilangan kemampuan bicara setelah serangan di Jalan Zouari, Jabalya.

Kehilangan kemampuan berbicara akibat serangan Israel ini menjadi bagian dari penderitaan anak-anak di wilayah konflik, yang sering kali mengalami trauma fisik dan psikologis berat. Trauma ini dapat mempengaruhi kemampuan mental dan fisik mereka, termasuk hilangnya kemampuan berbicara.

Kehilangan kemampuan berbicara bisa terjadi akibat cedera fisik langsung pada sistem saraf atau otak, atau karena trauma psikologis mendalam. Dalam kasus seperti ini, perawatan melibatkan dukungan medis dan psikologis intensif serta rehabilitasi bahasa untuk membantu anak pulih.

Sebelumnya, aktivis Palestina juga membagikan video seorang anak Gaza yang dibebaskan oleh militer Israel di pos pemeriksaan Netzarim, barat Gaza. Anak tersebut tiba di Gaza Selatan dalam kondisi trauma akibat penyiksaan dan tidak mampu berbicara, hanya menggambar tentara bersenjata di selembar kertas.

Menurut PBB, setidaknya 14.500 anak di Gaza tewas hingga April 2024 akibat serangan Israel. Anak-anak merupakan bagian besar dari korban sejak awal perang Israel di wilayah tersebut. Ribuan wanita dan anak-anak juga mengalami luka parah, serta menghadapi tantangan psikologis dan kesehatan akibat kondisi hidup yang keras dan minimnya infrastruktur dasar.

Sejak 6 Oktober 2023, militer Israel memulai operasi militer baru di wilayah utara Gaza, memperketat pengepungan di Jabalya, melarang penduduk mengungsi ke Kota Gaza, dan hanya mengizinkan mereka lewat Jalan Salahuddin yang membentang dari utara hingga selatan Gaza.

Operasi ini merupakan serangan darat ketiga oleh militer Israel di Kamp Jabalya sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan pada Kamis bahwa Israel telah melakukan pembantaian baru di Kamp Jabalya setelah menyerang sebuah sekolah yang menampung ribuan pengungsi. Seorang sumber medis melaporkan bahwa 400 orang telah syahid sejak Israel memulai operasi militernya di utara Gaza 13 hari lalu.

Sumber medis juga melaporkan kepada Al Jazeera bahwa 22 orang syahid dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel di Sekolah Abu Hussein yang menampung para pengungsi di Kamp Jabalya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here