Spirit of Aqsa- Pasukan Israel meningkatkan serangan udara di berbagai wilayah Gaza yang menyebabkan lebih dari 60 orang syahid. Sementara itu, pengepungan di utara Gaza memasuki hari keenam, menyebabkan puluhan syahid dan korban luka yang tidak bisa dijangkau tim penyelamat.

Otoritas kesehatan Gaza mencatat 63 orang syahid akibat serangan udara Israel sejak Kamis dini hari, termasuk 28 orang yang syahid dalam serangan di Sekolah Rufaidah yang menampung pengungsi di Deir al-Balah, Gaza tengah.

Di lingkungan Sheikh Radwan, Gaza barat, wartawan Al Jazeera melaporkan bahwa lima warga sipil, termasuk anak-anak, syahid dan beberapa lainnya terluka akibat serangan udara Israel yang menargetkan pengungsi. Sumber medis di Rumah Sakit Al-Mamdani melaporkan beberapa korban dalam kondisi kritis.

Enam warga Palestina lainnya syahid, dan beberapa lainnya terluka, termasuk perempuan dan anak-anak, akibat serangan di Klinik Kesehatan Rimal yang juga menampung ratusan pengungsi di Jalan Al-Wehda, Gaza barat.

Dua orang syahid dalam serangan Israel di sebuah rumah di Deir al-Balah, dan beberapa orang terluka dalam serangan lain di Jabalia, Gaza utara.

Wartawan Al Jazeera melaporkan bahwa helikopter dan artileri Israel menargetkan daerah timur laut kamp pengungsi Bureij dan Nuseirat di Gaza tengah, menyebabkan beberapa korban luka. Sumber lokal Palestina juga melaporkan bahwa serangan artileri Israel kembali terjadi di Jalan Al-Sikka, lingkungan Zeitoun, Gaza tenggara.

Helikopter Israel juga melancarkan serangan udara di daerah Hakar di Deir al-Balah, Gaza tengah, menyebabkan korban syahid dan luka-luka.

Pengepungan di Utara

Sementara itu, pasukan pendudukan Israel terus mengepung wilayah utara Gaza, khususnya kamp pengungsi Jabalia, memasuki hari keenam.

Tentara Israel kembali meningkatkan operasi darat dan udara di utara Gaza, dengan mengepung Kota Jabalia dan beberapa wilayah sekitarnya, serta memberlakukan blokade ketat sejak hari Minggu.

Kepala layanan darurat dan ambulans di Gaza utara, Faris Afanah, mengatakan bahwa tim penyelamat dan pertahanan sipil tidak dapat mencapai wilayah-wilayah yang terkena serangan Israel karena dihalangi oleh pasukan Israel. Ia menegaskan bahwa ada puluhan korban syahid dan luka yang tertimbun di bawah reruntuhan, namun tidak ada yang bisa menjangkau mereka, meskipun sudah ada banyak seruan bantuan.

Sementara itu, petugas pertahanan sipil, Mu’taz Ayub, meminta organisasi internasional untuk turun tangan dan mengoordinasikan agar tim penyelamat dapat bekerja di wilayah utara Gaza. Sebelumnya, pertahanan sipil di Gaza memperingatkan bahwa jika rumah sakit di utara Gaza dievakuasi, maka akan terjadi keruntuhan total dalam sistem kesehatan, yang akan memperburuk penderitaan warga.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa selama 24 jam terakhir, pasukan pendudukan Israel telah melakukan lima pembantaian di Gaza, yang menyebabkan 55 orang syahid dan 166 lainnya terluka. Dengan demikian, total jumlah korban sejak 7 Oktober 2023 akibat agresi Israel mencapai 42.065 syahid, dan 97.886 korban luka, serta ribuan orang hilang.

Tewasnya Tiga Perwira Israel

Pasukan Israel melaporkan bahwa angkatan udaranya menembak jatuh sebuah drone yang melanggar wilayah udara Israel setelah sirene peringatan berbunyi di sekitar Ashkelon, selatan Israel, pada Jumat pagi.

Kemarin, tentara Israel mengumumkan bahwa tiga perwiranya yang berpangkat mayor tewas dalam pertempuran di utara Gaza, di tengah operasi militer besar-besaran dan pengepungan ketat di wilayah tersebut. Media Israel melaporkan bahwa ketiga perwira tersebut tewas dalam ledakan alat peledak di kamp pengungsi Jabalia. Mereka adalah komandan kompi di Unit Bantuan Administratif 5460, wakilnya, dan komandan senior.

Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas, mengklaim telah menjebak pasukan mekanis Israel yang terdiri dari 12 kendaraan militer dan dua tank di timur kamp pengungsi Jabalia. Brigade Qassam juga mengumumkan bahwa para pejuangnya berhasil menyerang pasukan Israel dari jarak dekat, menewaskan dan melukai sejumlah prajurit di barat kamp pengungsi Jabalia.

Selain itu, Brigade Qassam menghancurkan tank Merkava dan menyerang patroli pengintai Israel dengan drone bunuh diri di timur Kota Khan Yunis, Gaza selatan. Brigade tersebut, bersama dengan Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, juga berhasil menembak mati seorang tentara Israel di timur Jabalia.

Di tengah kamp Jabalia, para pejuang Brigade Al-Quds menembakkan roket anti-tank ke arah kendaraan militer Israel dan terlibat dalam pertempuran jarak dekat dengan pasukan Israel.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here