Spirit of Aqsa- Pasukan Israel melancarkan serangan udara intensif ke wilayah tengah dan selatan Gaza, menyebabkan puluhan warga syahid dan terluka. Sumber medis kepada Al Jazeera melaporkan, 26 warga Palestina syahid akibat serangan ini sejak Ahad dini hari, dengan mayoritas korban berasal dari wilayah tengah dan selatan Gaza.

Di wilayah tengah, dua warga Palestina syahid dan beberapa lainnya terluka akibat serangan Israel yang menghantam sebuah apartemen di kawasan kota tua Gaza. Media Palestina melaporkan bahwa korban adalah seorang wanita dan seorang anak yang tewas setelah rumah mereka di dekat Masjid Al-Omari, kawasan Al-Daraj, dihancurkan oleh serangan udara.

Selain itu, seorang warga Palestina dilaporkan syahid dan beberapa lainnya terluka atau hilang dalam serangan terhadap sebuah rumah di utara Gaza.

Pada Senin dini hari, pesawat Israel juga membombardir sebuah rumah di Jalan An-Naqqaf dekat Kolam Syaikh Ridwan, Kota Gaza, menewaskan empat orang dan melukai lainnya.

Di Kamp Pengungsi Nuseirat, lima warga Palestina syahid akibat serangan Israel terhadap sebuah rumah. Tiga warga Palestina lainnya juga syahid dalam serangan di Kamp Al-Bureij, dengan banyak korban lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan.

Di kawasan timur Gaza, serangan udara Israel ke Jalan An-Nazzaz di lingkungan Shuja’iya menyebabkan beberapa anak terluka parah. Tim medis membawa para korban ke Rumah Sakit Al-Ma’badi, di mana salah satu korban dilaporkan dalam kondisi kritis.

Di wilayah selatan Gaza, dua petani Palestina syahid akibat serangan drone Israel di wilayah Moshabbah, utara Rafah. Serangan lain di daerah Asda, barat laut Khan Yunis, menewaskan empat warga Palestina dan melukai beberapa lainnya. Para korban dibawa ke Rumah Sakit Nasser di wilayah selatan Gaza.

Tujuh Anak Meninggal Akibat Cuaca Dingin

UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina) melaporkan bahwa tujuh anak di Gaza meninggal akibat cuaca dingin dan kurangnya tempat tinggal, di tengah serangan Israel yang terus berlangsung selama lebih dari 15 bulan.

Dalam pernyataan Minggu, UNRWA menyebutkan bahwa 7.700 bayi baru lahir di Gaza membutuhkan perawatan darurat yang menyelamatkan nyawa, sementara tujuh di antaranya telah meninggal akibat cuaca ekstrem. WHO mengutuk serangan Israel yang membuat Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara tidak dapat beroperasi, setelah 50 serangan terhadap fasilitas tersebut dan sekitarnya sejak Oktober 2024.

Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, Israel telah melakukan lima pembantaian yang menyebabkan 88 syahid dan 208 terluka, menjadikan total korban sejak 7 Oktober 2023 mencapai 45.805 syahid dan 109.064 terluka.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here