Pemerintah Gaza mengumumkan bahwa puluhan jenazah warga Palestina yang sebelumnya diculik dan disandera Israel dimakamkan dalam kuburan massal di Dier al-Balah pada Rabu (22/10).

Menurut Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail al-Thawabteh, sebanyak 54 jenazah Syuhada dikuburkan setelah dikembalikan tanpa identitas jelas, lantaran Israel menolak memberikan daftar resmi nama-nama mereka.

Ia menegaskan, “Banyak dari tubuh para Syuhada ini memperlihatkan bekas penyiksaan dan eksekusi langsung. Beberapa di antaranya dieksekusi dengan tembakan jarak dekat atau digantung.”

Jenazah-jenazah itu, kata al-Thawabteh, disimpan selama lima hari untuk proses dokumentasi sebelum dimakamkan di kuburan bernomor setelah identitas mereka sulit dikenali akibat penyiksaan. Pemerintah Gaza mendesak lembaga internasional mengirim tim investigasi independen untuk memeriksa pelanggaran ini dan menuntut pertanggungjawaban pelaku kejahatan perang.

Wartawan Al Jazeera di Dier al-Balah, Ashraf Abu Amrah, melaporkan bahwa warga membangun kuburan dengan batu dari reruntuhan rumah mereka. Sementara itu, pihak Israel dikabarkan akan menyerahkan 30 jenazah tambahan pada hari yang sama.

Sejak gencatan senjata sementara diberlakukan pada 10 Oktober, Israel telah mengembalikan 165 jenazah tahanan Palestina dalam kondisi mengenaskan dan tanpa identitas. Kementerian Kesehatan Gaza berupaya mengenali jenazah dengan metode sederhana (dari pakaian, bentuk tubuh, hingga luka di tubuh) karena tidak memiliki laboratorium DNA atau fasilitas forensik memadai.

“Kami hanya punya 16 orang tenaga forensik dan tak satu pun alat pemeriksaan genetik,” ujar Ahmad Dhuhair, Kepala Departemen Pengelolaan Jenazah Syuhada.

Pemerintah Gaza juga membuka situs daring berisi foto jenazah dengan menjaga martabat mereka, agar keluarga dapat mencoba mengenali dari jarak jauh.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here