Spirit of Aqsa- Brigade Al-Qassam, berhasil menjebak pasukan Israel dalam sebuah serangan di Beit Lahiya, Senin (26/11/2024). Insiden ini terjadi di tengah pertempuran sengit antara pejuang Palestina dan pasukan Israel di wilayah tersebut.
Dalam pernyataannya melalui Telegram, Al-Qassam menyatakan bahwa pejuang mereka bertempur menggunakan senapan mesin dan granat tangan melawan 10 tentara Israel di sebuah rumah dekat Masjid Taybah, Beit Lahiya, menewaskan dan melukai sebagian mereka. Brigade Al-Qassam juga mengklaim berhasil menghancurkan tank Israel jenis Merkava dengan roket anti-tank “Yassin 105” di lokasi yang sama.
Jurnalis Al Jazeera melaporkan bahwa Beit Lahiya saat ini menjadi lokasi pertempuran sengit antara pejuang Palestina dan pasukan pendudukan. Serangan ini menyusul serangkaian operasi sebelumnya oleh Al-Qassam di wilayah utara dan selatan Gaza, yang telah menyebabkan korban di pihak militer Israel.
Al-Qassam, bersama Brigade Al-Quds, juga melaporkan menyerang pos komando dan kontrol pasukan Israel di daerah Netzarim, Gaza tengah, menggunakan mortir berat.
Korban Syahid dan Luka-Luka
Di tempat lain, serangan udara Israel pada Senin pagi menewaskan empat warga Palestina dan melukai beberapa lainnya di wilayah Msebah, utara Rafah, Gaza selatan. Di Gaza tengah, serangan artileri intensif terhadap Kamp Nusairat baru mengakibatkan sejumlah warga terluka. Drone Israel juga menargetkan rumah-rumah di wilayah tersebut.
Sementara itu, serangan artileri dan udara menghantam Kamp Nusairat dan daerah-daerah utara Gaza lainnya, termasuk Jabaliya Nazla, menewaskan lima warga Palestina. Di depan Rumah Sakit Indonesia, dua warga Palestina syahid akibat serangan Israel, sementara lainnya terluka.
Pasukan pendudukan Israel juga menyerang para pengungsi di Beit Lahiya dengan tembakan artileri, mengakibatkan sejumlah korban luka. Secara bersamaan, mereka melancarkan serangan udara dan artileri di daerah Jabaliya dan Beit Lahiya, menyebabkan kerusakan besar.
Saksi mata melaporkan bahwa pasukan Israel menghancurkan rumah-rumah di daerah Safatwi, barat Kamp Jabaliya, dan beberapa wilayah di Beit Lahiya.
Sejak 5 Oktober, militer Israel melancarkan operasi militer besar di utara Gaza, menewaskan lebih dari 2.300 warga Palestina dan memaksa ribuan lainnya mengungsi ke wilayah selatan Gaza.
Rencana Pengusiran
Harian Haaretz melaporkan bahwa pejabat senior Israel meminta penduduk utara Gaza untuk mengosongkan rumah mereka, meskipun militer Israel membantah adanya rencana formal pengusiran massal. Media itu juga menyebutkan bahwa militer Israel secara sistematis menghancurkan sisa bangunan di Kamp Jabaliya, yang kini dianggap tidak layak huni.
Citra satelit terbaru menunjukkan tingkat kerusakan masif akibat operasi darat dan serangan udara Israel di Jabaliya. Foto-foto yang diperoleh Al Jazeera mengonfirmasi skala kehancuran di kamp tersebut.
Wilayah utara Gaza, terutama Kamp Jabaliya dan Beit Lahiya, menjadi sasaran utama serangan Israel, sementara pejuang Palestina terus melawan invasi pasukan pendudukan.
Sumber: Al Jazeera, Anadolu Agency