Spirit of Aqsa, Palestina- Seorang pemuda Palestina melakukan perlawanan di Tepi Barat. Pria tersebut menembak dua ekstremis Yahudi di dekat Nablus, Tepi Barat, Ahad (26/2). Peristiwa tersebut memicu perlawanan di Tepii Barat meluas.
Keduanya tinggal di pemukiman sekitar 8 km (5 mil) dari lokasi serangan di Hawara, selatan Nablus. Pernyataan bersama dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir pada hari Minggu mengatakan: “Dua warga sipil Israel tewas dalam serangan teror Palestina.”
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Pada Minggu malam, media Israel melaporkan bentrokan antara warga Palestina dan pemukim Israel di dekat Hawara.
Tak lama setelah penembakan tersebut, seorang pria Palestina syahid ditembak ketika para ekstreimis Yahudi membakar rumah-rumah di desa-desa Palestina.
Kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan bahwa para ekstremis Yahudi membakar beberapa rumah milik warga Palestina di desa-desa dekat Nablus. Seorang warga Palestina berusia 37 tahun ditembak mati oleh seorang pemukim Israel di desa Zaatara dekat Nablus. Demikian disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dikutip Al Jazeera, Senin (27/2/2023).
Peristiwa terbaru ini terjadi di tengah pembicaraan di Yordania untuk membahas situasi yang memburuk di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki penjajah Israel. Perlawanan itu juga berselang beberapa hari setelah pasukan penjajah Israel melancarkan serangan paling mematikan di Tepi Barat dalam hampir 20 tahun terakhir, yang menewaskan 11 warga Palestina di kota Nablus.