Spirit of Aqsa, Gaza – Pesawat tempur penjajah Israel juga menyerang lahan pertanian di timur kota Rafah, Jalur bagian selatan. Serangan dengan menggunakan roket itu terjadi pada Selasa (18/8) pagi.
Melansir Palinfo, sejumlah pesawat tempur penjajah Israel menyerang Jalur Gaza menggunakan roket dengan jeda waktu serangan pendek ke lahan pertanian tersebut. Lahan pertanian itu terletak di sekitar bandara internasional Gaza yang luluh lantak di timur kota Rafah.
Akibat serangan itu, menurut Palingo, melambung tinggi ke udara yang membuat warga setempat panik. Meski demikian, hingga berita ini diturunkan tidak ada korban meninggal dunia atau luka-luka.
Selama beberapa hari terakhir, pasukan penjajah Israel melakukan serentetan serangan dengan pesawat tempurnya ke sejumlah titik di Jalur Gaza dengan alasan membalas pelepasan balon api dari Jalur Gaza.
Tentara pendudukan penjajah Israel mengklaim bahwa serangan tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas peluncuran balon-balon api yang dilakukan para pemuda Palestina di Jalur Gaza ke daerah permukiman Israel yang berada dekat Jalur Gaza.
Para pemuda Gaza baru-baru ini kembali meluncurkan balon-balon udara yang diisi dengan alat pembakar. Untuk memprotes kebijakan penjajah Israel yang tidak komitmen dengan kesepahaman tersebut.
Pasukan pendudukan penjajah Israel kembali memberlakukan sanksi kolektif baru dan memperketat blokade terhadap Jalur Gaza selama beberapa hari terakhir, dengan menutup perlintasan Kerem Shalom, mencegah masuknya bahan bakar dan bahan bangunan, serta mengurangi wilayah penangkapan ikan bagi para nelayan Jalur Gaza.
Empat warga sipil Palestina terluka pada Sabtu malam (15/8) oleh peluru pendudukan penjajah Zionis setelah melakukan tindakan represif terhadap para pemuda yang melakukan aksi irbak laili (yang membuat kepanikan dan kebingungan di kalangan tentara Israel dan para pemukim Yahudi di malam hari), di perbatasan timur Gaza.
Koresponden Pusat Informasi Palestina menyatakan bahwa pasukan pendudukan penjajah Israel menyerang para pemuda yang berpartisipasi dalam aksi gangguan malam (irbak laili) di daerah Malaka, sebelah timur kampung Al-Shujaiya. Akibatnya, sedikitnya empat orang terluka, dan dibawa ke Kompleks Medis Al-Shifa.
Ratusan pemuda Palestina berhasil mencapai daerah Malaka, timur Gaza, berdemonstrasi, serta menyalakan kembang api, untuk melanjutkan kejutan aksi-aksi irbak laili; sebagai protes terhadap kebijakan hukuman kolektif yang diberlakukan oleh pendudukan penjajah Israel di Jalur Gaza.
Aksi irbak laili antara lain dilakukan dengan menyalakan ban rusak, memutar lagu-lagu revolusi dan sirene melalui pengeras suara, dengan lampu laser yang ditembakkan ke arah tentara yang ditempatkan di dekat pagar perbatasan.
Aksi ini bertujuan untuk membuat penjajah Israel dalam keadaan siaga terus-menerus di perbatasan. Untuk menguras mereka dan membingungkan mereka.